Mohon tunggu...
Irwan Thahir Manggala
Irwan Thahir Manggala Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang yang Sudah Mati Benar-benar Sudah di ALAM KUBUR . Semoga kita terhindar dari golongan orang yang SEMANGATNYA LAGI TERKUBUR.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersahabat dengan Beda Agama

5 Mei 2014   08:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_322582" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Bersama Hasbullah Assel & ITM "][/caption]

Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Hidup yang serba terbuka dan bergerak sangat cepat memberi ruang untuk mengungkap segala hal, termasuk isu yang dianggap sensitif. Kompasiana layak mendapat penghargaan karena sampai saat ini media blog rame-rame ini  berhasil mengemas jalinan perbedaan(agama) penggunanya - bahkan mengjangkau hingga lintas batas wilayah Indnesia. Kompasiana sangat lihai bisa memainkan peran- mirip dengan ayah kandungnya Kompas.

2 ikon Kompasiana (sharing & connecting) yang membuat Kompasiana mampu bisa terus bertahan - termasuk apalagi menampung isu hidup saling bertoleransi (sesama penganut agama). Saya sedang berusaha bagaimana bisa menjalankan ajaran agama(Islam). Namun saya juga tidak menutup diri untuk melakukan hubungan ekstenrnal dengan sesama penganut agama lainnya. yang mengaitkan kehidupan keberagaman. Saya pernah mengalami masa sering menghindar berpolemik dengan isu agama (Islam) - apalagi yang berkaitan hubungan dengan agama yang berbeda. Saya belum bersiap untuk masuk ke ruang kajian, termasuk tipis suasana psikologis.

Hanya secuil orang yang mau mengungkap ke permukaan tentang bagaimana hidup beragama dalam rasa dan warna yang berbeda.Pada seusia shalat Jumat dua hari lalu di Kota Maros, saya membonceng teman sealamamter, di kesempatan itu saya sempat menguping dari pemicaraan lewat hp nya. Pembicaraan telepon yang masuk meminta penjelasan tentang pembangunan masjid. Saya mengkonfirmasi pembicaraan itu, pembangunan rumah ibadah (agama apa saja) sudah tidak seperti dulu lagi. Pembangunan rumah ibadah sudah harus ada pengakuan berupa dukungan dari masyarakat setempat. Saya masih penasaran dari pernyataannya, dia menambhakna kalau saat ini isu agama lagi terus dibahas oleh FKUB (mungkin kepanjangan dari Forum Kerukunan Umat Beragama).

Perbincangan seperti di atas menguatkan hati saya untuk menulis, siapa tahu dari berkompasiana saya akan menambah bukan hanya pengetahuan umum, tapi saya juga bisa memperdalam ajaran agama saya (Islam). Perkenankan saya ingin menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada kompasianer yang telah membina hubungan beda agama namun tetap bisa berkomunikasi secara terbuka. Ternyata di Kompasiana saya juga bisa melakukan pengayaan ibadah sosial ( hablun minannaas).

[caption id="attachment_322583" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Hasbullah Assel & ITM "]

1399225701544501688
1399225701544501688
[/caption]

Foto di atas mengingatkan saat  saya mengantar siswa MTsN Batumerah Ambon untuk mengikuti kegiatan diskusi di gedung aula RRI Ambon. Siswa yang kesemuanya muslim bisa berkesempatan berkenalan dengan suster Brigita Renyaan yang beragama katolik. Suster Brigita,  begitu panggilan akrabnya sangat terkenal di masyarakat kota Ambon, Provinsi Maluku. Saya masih mencari bahan dukungan materi untuk menuliskan pertemuan dengan suster Brigita.Saya berdiri  dibelakang suster Brigita(foto diatas)

Pattunuang Asue: 050514

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun