Foto di atas dan foto-foto lainnya di bawah ini bisa memberi gambaran dikeseharian saya tinggal di kampung. Saya akan mencoba bertahan dengan pola pendekatan kepada warga untuk tidak berpihak kepada siapa pun pasangan capres cawapres. Saya kian leluasa dengan menempatkan kedekatan saya dengan anak-anak dan remaja kampung Pattunuang Asue. Pernah disaat ada kegiatan keagamaan di kampung yang banyak warganya membuka usaha warung dan pondok kecil ini saya membuat terobosan dengan menyediakan paket mungil di acara maulid Nabi Muhammad SAW. Sampai saat ini saya sudah berani bertegur sapa dengan anak-anak kampung.
Dok Irwan Thahir Manggala
[caption id="attachment_324734" align="aligncenter" width="461" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324742" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
Anak-anak sanagat senang berkumpul bersama, apalagi kalau ada acara peringatan. Biat menunggu lama saat bacaan doa maulid masjid selesai -- baru ramai-ramai dekat ke "pohon telur". Suasana menunggu tidak kulewatkan begitu saja, saya memberi penguatan dan bisa suasana - berisikan perkenalan, hiburan dan kuis. Anak-anak dan hadirin yang lain bisa bertahan mengikuti. Bagaimana situasi para orang tua di masjid dan bagaimana pula posisi dan ekspresi anak-anak?
[caption id="attachment_324739" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324743" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
[caption id="attachment_324744" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]
Coba perhatikan perbedaan suasana anak-anak di kampung, - lebih memilih bergabung bersama teman-teman dibanding bakul maulid yang dikemas secara menarik dan sangat berbariasi. Anak-anak lebih mau berteriak, berlari, bercanda dan tetap menjaga kebersamaan.
[caption id="attachment_324745" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]