Mohon tunggu...
Adinda Suci Rahayu
Adinda Suci Rahayu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Grafika Penerbitan. Tulisan-tulisan saya yang lain dapat juga dibaca di http://adindasrblog.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Resensi Buku: Wonder

16 September 2012   02:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:24 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonder
Oleh R.J. Palacio
Diterjemahkan oleh Harisa Permatasari
Penerbit Atria
Cetakan I, September 2012
Tebal 430 halaman
ISBN 978-979-024-508-2

[caption id="attachment_199294" align="alignleft" width="300" caption=""][/caption]
August ‘Auggie’ Pullman hanyalah anak biasa. Dan seperti anak biasa berusia 10 tahun lainnya, ia bermain Xbox, makan es krim, dan bermain bola. Ia juga lucu, pintar, serta pemberani. Namun, jika Auggie memang hanya anak biasa, mengapa orang lain selalu berbisik-bisik dan memberinya tatapan aneh setiap kali mereka melihatnya?

Kenyataannya, Auggie lahir dengan kelainan yang disebut Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kondisi yang menyebabkan wajahnya terlihat tidak biasa. Meskipun ia telah berkali-kali menjalani operasi plastik, tetap saja wajahnya terlihat berbeda. Namun, beruntungnya Auggie, sebab ia memiliki ayah, ibu, serta kakak perempuan yang tulus menyayanginya dan membelanya setiap kali ada anak lain yang mengganggu.

Masalah dimulai ketika orang tua Auggie memutuskan untuk mendaftarkannya ke sekolah umum. Sebab, selama ini Auggie hanya belajar di rumah saja, dan jika Auggie tidak segera belajar di sekolah umum, ia akan kesulitan di masa depannya.

Pada awalnya, Auggie sulit menerima keputusan ini. Akan tetapi, Mr. Tushman, Kepala Sekolah Beecher Prep, meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia pun mengenalkan Auggie pada Jack, Julian, dan Charlotte, tiga siswa terbaik kelas lima di Breecher Prep. Jack dan Charlotte bersikap baik dan ramah padanya, tetapi tidak demikian dengan Julian. Ia kerap kali mengejek dan bersikap tidak menyenangkan terhadap Auggie. Namun, sungguh, hal itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ‘petualangan’ yang Auggie alami selama tahun pertamanya belajar di sekolah umum....

“Kalian tahu menjadi murid baru itu bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi Auggie adalah anak biasa dengan wajah yang sangat tidak biasa.”


Sejak hari pertama, murid-murid di Breecher Prep mengucilkannya. Bahkan, mereka menganggap Auggie semacam Wabah. Tidak ada yang mau duduk bersamanya ketika jam makan siang. Belum lagi Julian dan kawan-kawannya yang terus mengganggu, serta Jack yang diam-diam membicarakan Auggie di belakang. Dihadang sejumlah ‘cobaan’ seperti itu, dapatkah Auggie bertahan?

“Kuharap setiap hari seperti Halloween. Kita semua bisa memakai topeng setiap saat. Lalu, kita bisa berjalan-jalan dan saling mengenal sebelum melihat penampilan kita di balik topeng.” (hlm. 104)


Wonder terdiri atas delapan bab dan masing-masing bab diceritakan melalui enam sudut pandang tokoh yang berbeda. Hal tersebut membuat buku ini amat nyaman dibaca, dan pembaca akan lebih mudah memahami masalah dari berbagai sudut pandang. Tema yang cerita yang diangkat pun indah dan universal. Bahwa kita tak dapat menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja. Bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini begitu lengkap, dan perbedaan adalah suatu hal yang patut disyukuri.

Tokoh utama, Auggie, adalah bukti bahwa sifat pemberani tidak bisa muncul begitu saja, tetapi muncul ketika kita berhasil menaklukkan rasa takut di dalam diri. Memang, mayoritas tokoh dalam buku ini adalah anak-anak, tetapi tepat sekali apabila novel perdana R.J. Palacio ini dibaca dan didiskusikan oleh seluruh keluarga. (Bahkan, beberapa sekolah di Amerika Serikat sana sudah melakukannya: membacakan buku ini di depan kelas dan menjadikannya bahan diskusi). And don’t forget to watch the book trailer here!

Tentang Penulis

[caption id="attachment_199281" align="alignleft" width="300" caption="R.J. Palacio"]

1347761731357779527
1347761731357779527
[/caption]

R.J. Palacio dan suaminya, Russel, tinggal bersama dua anjing mereka di New York City. Selama lebih dari 20 tahun, ia berprofesi sebagai art director dan desainer grafis, mendesain cover buku sambil menanti saat yang tepat untuk menulis novel. Hingga suatu hari, R.J. berjumpa dengan seorang anak luar biasa di depan sebuah kedai es krim yang menyadarkannya bahwa inilah saat yang tepat untuk mulai menulis. Wonder adalah novel pertamanya. Ia tidak mendesain sampul depan Wonder, tetapi ia amat menyukainya. Kunjungi penulis di situs http://rjpalacio.com dan akun Twitter-nya @rjpalacio.
(Sumber: goodreads, terjemahan oleh Adinda dengan perubahan yang diolah dari berbagai sumber).

Catatan:
Oh ya, judul novel ini diambil dari sebuah lagu berjudul Wonder yang dinyanyikan oleh Natalie Merchant. Potongan lirik lagu ini menggambarkan keseluruhan isi buku dengan tepat, bahwa setiap anak yang lahir ke dunia adalah keajaiban, tidak peduli seperti apa rupa dan keadaannya.
(Adinda)

“Doctors have come from distant cities
just to see me, standing over my bed
disbelieving what they’re seeing
they say I must be one of the wonders, God’s own creation
and as far as they can see, they can offer no explanation.”


“Para dokter berdatangan dari luar kota
hanya untuk mengunjungiku
berdiri di samping tempat tidurku
tidak memercayai apa yang mereka lihat
mereka bilang, aku pasti termasuk salah
satu keajaiban ciptaan Tuhan
dan setahu mereka, mereka tidak bisa
memberikan penjelasan apa pun.”
- Natalie Merchant, Wonder

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun