Mohon tunggu...
Wati Sulastri
Wati Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - student of life

Antusias menjelajahi isu sosial sambil membaca dan memahami fenomena di sekitar dengan seksama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahasa Daerah vs Bahasa Indonesia: Melestarikan Bahasa Daerah

22 Januari 2025   13:54 Diperbarui: 22 Januari 2025   17:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahasa Daerah vs Bahasa Indonesia: Melestarikan Bahasa Daerah (Generated by Ai)

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara kita, digunakan sebagai alat komunikasi utama di seluruh nusantara. Sebagai bahasa persatuan, Bahasa Indonesia memudahkan masyarakat yang berasal dari berbagai daerah untuk berinteraksi. Melalui komunikasi dalam Bahasa Indonesia, kita berkontribusi pada penciptaan harmoni di tengah keberagaman budaya di Indonesia.

Bahasa Daerah: Warisan Budaya yang Berharga

Di sisi lain, Bahasa Daerah mencerminkan nilai-nilai, kebiasaan, dan sejarah dari masyarakatnya. Melestarikan bahasa daerah identik dengan melestarikan warisan budaya yang berharga. Kehilangan bahasa daerah berarti kehilangan budaya, tradisi, dan cerita yang turun-temurun dijaga.

Dengan demikian, melestarikan bahasa daerah bukan hanya tanggung jawab satu individu, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan upaya melestarikan bahasa daerah, kita tidak hanya menjaga bahasa itu sendiri, tetapi juga melestarikan budaya, identitas, dan sejarah bangsa kita. Oleh karena itu, mari kita bangga dan terus pelajari serta lestarikan bahasa daerah kita.

Sumber: UNESCO: Setiap Dua Minggu, Satu Bahasa Daerah Punah di Dunia, Senin, 1 April 2024. https://jabarprov.go.id/berita/unesco-setiap-dua-minggu-satu-bahasa-daerah-punah-di-dunia-12944

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun