Mohon tunggu...
Wati Sulastri
Wati Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - student of life

Antusias menjelajahi isu sosial sambil membaca dan memahami fenomena di sekitar dengan seksama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Topeng Kehidupan

9 Januari 2025   19:04 Diperbarui: 9 Januari 2025   19:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Topeng Kehidupan

Dalam keramaian, aku berjalan sendiri,
Dengan topeng beraneka, tak henti beraksi
Bermain peran, seolah lahir sempurna,
Namun di hati, rasa kosong menggema

Senyum palsu di cermin, selalu ku bawa,
Menjadi siapa, melupakan jiwa
Berperan jadi sahabat, jadi pahlawan,
Hingga jadi beban berat, dan kepenatan

Penuh harapan, ku gali mimpi,
Namun bayang diri terbenam dalam sunyi
Absurd dalam jebakan, semua terasa kelam,
Berkejaran dengan ilusi, sampai jiwaku terdiam

Kapan ku berani, untuk kembali ke sana?
Menjadi diri, tanpa rasa berdosa
Satu langkah kecil, menyingkap topeng,
Menemukan kembali, aku yang hilang

Mungkin langkah ini, takkan mudah ku jalani,
Namun kuasa diri, kini mulai ku percayai.
Setiap retakan, adalah bagian dari cerita,
Menerima diri, adalah pelukan pertama.

Puisi ini adalah refleksi jiwa yang terkurung di balik topeng, menjalani hidup dalam peran yang bukan dirinya. Seperti senyum palsu yang dipantulkan dalam cermin, ada keinginan untuk menemukan kembali diri sejati yang hilang dalam keramaian. Ini adalah perjalanan menuju penerimaan, menyingkap ilusi dan mengungkapkan harapan di balik segala kepenatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun