Mohon tunggu...
Wati Sulastri
Wati Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - student of life

Antusias menjelajahi isu sosial sambil membaca dan memahami fenomena di sekitar dengan seksama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Program Makan Gratis untuk Pelajar: Menyokong Pendidikan dan Gizi Anak di Indonesia

8 Januari 2025   12:22 Diperbarui: 8 Januari 2025   12:22 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pelajar Berbahagia Makan Siang  (Sumber: Generated by AI)

Sejarah dan Pentingnya Makanan Gratis untuk Pendidikan dan Gizi Anak di Indonesia

Program makanan gratis untuk pelajar di Indonesia menjadi kunci dalam menjamin kesehatan dan pendidikan anak-anak. Meskipun konsep ini bukan hal baru, baru-baru ini perhatian kembali diberikan untuk mengatasi masalah gizi dan stunting yang dialami banyak anak di seluruh negeri. Sejarah program makanan gratis di Indonesia dimulai pada era pemerintahan Soeharto, dengan diluncurkannya Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) pada tahun 1997. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan makanan tambahan bergizi selama mereka menempuh pendidikan.

Secara historis, perhatian terhadap pendidikan dan gizi anak di Orde Baru menciptakan iklim di mana pendidikan dianggap sebagai alat penting untuk memajukan bangsa. Namun, setelah masa reformasi, program-program seperti PMT-AS mengalami penurunan, dan kini pemerintah kembali menghidupkan inisiatif untuk menyediakan makanan gratis bagi pelajar, terutama untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Perbandingan dengan Program Makanan di Amerika Serikat dan Eropa

Di Amerika Serikat, program makanan sekolah nasional (National School Lunch Program - NSLP) telah beroperasi sejak 1946 untuk mencegah malnutrisi di kalangan anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah. Program ini menyediakan makanan berkualitas dengan tujuan memastikan setiap anak mendapatkan nutrisi yang baik untuk mendukung fokus dan belajar di sekolah. Penelitian menunjukkan bahwa program ini berkontribusi pada disiplin sekolah dan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

Di Eropa, gratis atau subsidi makanan sekolah juga menjadi perhatian penting. Di beberapa negara, termasuk Finlandia dan Swedia, diberikan makanan gratis untuk semua anak tanpa memandang latar belakang ekonomi, sementara negara lain lebih memilih untuk memberi makanan gratis kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Data menunjukkan bahwa hampir 25% anak-anak di UE berada pada risiko kemiskinan atau pengecualian sosial, membuat program makanan gratis sangat relevan.

Manfaat Program Makanan Gratis

Program makanan gratis di Indonesia, Amerika Serikat, dan Eropa menunjukkan bahwa gizi yang baik adalah kunci untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Di Indonesia, program makanan gratis yang kini dijalankan bertujuan untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan, mendorong anak-anak untuk hadir di sekolah tanpa khawatir tentang makanan, dan, secara keseluruhan, berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia.

Makanan yang disediakan dalam program-program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, membantu mereka tumbuh dengan baik secara fisik dan mental. Dengan demikian, ketidakamanan pangan dapat diatasi, dan anak-anak dapat berfokus pada pendidikan mereka.

Program makanan gratis untuk pelajar tidak hanya berdampak positif pada kesehatan dan gizi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar dengan lebih baik. Keterlibatan pemerintah dalam program ini adalah langkah yang tepat untuk mengatasi masalah stunting dan malnutrisi, serta memperkuat pendidikan di seluruh negeri. Dengan belajar dari model yang telah diterapkan di negara lain, Indonesia dapat terus meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik.

Dengan upaya yang konsisten dan dukungan dari masyarakat, kita berharap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua anak untuk tumbuh dan belajar dengan baik, tanpa terkendala masalah gizi atau pendidikan.

Referensi:

  1. Euronews. (2023). School meals in Europe: Which countries provide free food for students? Retrieved from https://www.euronews.com/business/2023/09/04/school-meals-in-europe-which-countries-provide-free-food-for-students
  2. VOI.id. (2023). Sejarah makanan gratis Indonesia: Siasat Soeharto dan Orde Baru tingkatkan standar gizi anak sekolah. Retrieved from https://voi.id/memori/449105/sejarah-makanan-gratis-indonesia-siasat-soeharto-dan-orde-baru-tingkatkan-standar-gizi-anak-sekolah
  3. Wikipedia. (n.d.). School meal programs in the United States. Retrieved from https://en.wikipedia.org/wiki/School_meal_programs_in_the_United_States

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun