Saya Seorang Introvert
Jika saya mengaku seorang introvert, mungkin banyak orang tidak akan percaya. Kenapa? Karena saya punya banyak teman, dan saya juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan orang lain. Namun, sebetulnya, saya adalah orang yang lebih nyaman dengan diri sendiri daripada dengan orang lain. Satu atau dua orang teman dekat masih bisa membuat saya merasa tenang untuk berbincang, deep talk, atau jalan berdua atau bertiga saja. Tapi jika harus memilih antara berkumpul dalam satu grup yang berisi orang-orang yang tidak familiar atau sendirian saja, saya pasti akan memilih sendiri.
Pembawaan ini tidak muncul tiba-tiba. Sejak kecil, saya memang tidak begitu suka bermain seperti anak-anak lainnya. Saya lebih memilih untuk diam di rumah atau bermain bersama teman di dalam rumah. Ketika saya beranjak dewasa, karakteristik ini semakin jelas terlihat. Banyak teman yang menganggap saya aneh karena jarang mau diajak berkumpul. Meski begitu, saya merasa bahwa sifat introvert saya ini tidak mengganggu, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial. Saya hanya perlu mendorong diri untuk berusaha lebih dalam hal bersosialisasi. Dalam pertemanan, saya percaya bahwa melalui pendekatan ini, saya dapat menemukan teman-teman terbaik yang benar-benar mengerti dan menerima diri saya apa adanya.
Apa Itu Introversi?
Introversi adalah sebuah kepribadian yang ditandai dengan kecenderungan untuk lebih fokus pada dunia internal dan preferensi untuk menikmati waktu sendiri. Menurut para ahli, seperti Carl Jung, seseorang yang introvert cenderung merasa lebih nyaman dalam suasana yang tenang dan memiliki sensitivitas terhadap perangsang eksternal. Mereka sering memikirkan dan merenungkan hal-hal dengan mendalam sebelum mengambil tindakan atau berbicara.
Berbeda dengan ekstrovert yang mendapatkan energi dari interaksi sosial, introvert justru lebih banyak mengisi ulang energi melalui waktu sendirian. Hal ini tidak berarti bahwa introvert tidak bisa bersosialisasi—mereka dapat melakukannya dengan baik, terutama di lingkungan yang lebih intimate, yang memungkinkan mereka untuk berhubungan secara lebih dalam.
Menghadapi Stigma Sosial
Sering kali, orang mengira bahwa introvert adalah orang yang pemalu atau tidak ramah. Padahal, semakin banyak kita mempelajari diri kita sendiri dan mengenal berbagai tipe kepribadian, kita akan menemukan bahwa introvert memiliki banyak hal positif yang bisa ditawarkan. Seperti yang dikatakan Susan Cain, penulis buku "Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking", "Introverts adalah orang-orang yang, meskipun lebih suka sendirian, bisa memberikan dampak sosial yang besar jika berada di lingkungan yang tepat."
Menemukan Kebahagiaan dalam Kesendirian
Menerima diri sendiri sebagai seorang introvert adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan. Ketika saya bisa membuat pilihan yang sesuai dengan kepribadian saya, seperti memilih waktu sendiri daripada memaksakan diri untuk bersosialisasi, saya merasa lebih tenang dan berenergi. Teman-teman yang menerima dan menghargai sisi introvert saya adalah teman-teman terbaik yang bisa saya miliki.
Hari Ini adalah World Introvert Day!
Hari ini, 2 Januari 2025, kita merayakan World Introvert Day, sebuah perayaan untuk menghormati dan merayakan sifat-sifat unik para introvert di seluruh dunia. Tanggal ini dipilih khusus karena jatuh tepat setelah musim liburan yang biasanya ramai, memberikan kesempatan bagi para introvert untuk beristirahat dan recharge setelah semua kesibukan.
Felicitas Heyne menjelaskan bahwa World Introvert Day lahir dari keinginannya untuk mengakui dan merayakan sifat unik para introvert, sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk merasa diakui dalam dunia yang mayoritasnya ekstrovert. Ia mengawali ini melalui blognya pada tahun 2011, yang berujung pada perayaan resmi pertama pada 2 Januari 2012. Tujuan dari hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kontribusi para introvert di masyarakat. Di sisi pribadi, ia merasa penting karena sebagai ekstrovert yang menikah dengan introvert selama lebih dari 25 tahun, topik ini sangat dekat dengan pengalamannya.
Kita Semua Unik
Menjadi introvert adalah bagian dari keunikan masing-masing individu dan bukanlah hal yang buruk. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menjalani kehidupan. Jadi, jika Anda merasakan hal yang sama, terimalah diri Anda apa adanya dan jangan ragu untuk menikmati momen tenang di tengah kesibukan hidup. Keberanian untuk menjadi diri sendiri adalah yang terpenting, dan itu membuat kita bersinar dengan cara kita masing-masing. Dan fun fact nya juga, bahwa hampir semua teman saya adalah ekstrovert, dan saya selalu mengagumi mereka. Meskipun kita berbeda, tapi kita saling melengkapi satu sama lain. Selamat Hari Introvert Sedunia!
Referensi:
Psychologist World. Extraversion and Introversion: Understanding the Differences. Diakses dari https://www.psychologistworld.com/influence-personality/extraversion-introversion.
Heyne, F. (2024). World Introvert Day. Diakses dari https://www.introvert.day/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H