Mohon tunggu...
Wati Sulastri
Wati Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - student of life

Antusias menjelajahi isu sosial sambil membaca dan memahami fenomena di sekitar dengan seksama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Introvert Bukan Anti-Sosial!

2 Januari 2025   18:33 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketenangan dalam Kesendirian-Introvert (Sumber: Generated by AI)

Saya Seorang Introvert

Jika saya mengaku seorang introvert, mungkin banyak orang tidak akan percaya. Kenapa? Karena saya punya banyak teman, dan saya juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan orang lain. Namun, sebetulnya, saya adalah orang yang lebih nyaman dengan diri sendiri daripada dengan orang lain. Satu atau dua orang teman dekat masih bisa membuat saya merasa tenang untuk berbincang, deep talk, atau jalan berdua atau bertiga saja. Tapi jika harus memilih antara berkumpul dalam satu grup yang berisi orang-orang yang tidak familiar atau sendirian saja, saya pasti akan memilih sendiri.

Pembawaan ini tidak muncul tiba-tiba. Sejak kecil, saya memang tidak begitu suka bermain seperti anak-anak lainnya. Saya lebih memilih untuk diam di rumah atau bermain bersama teman di dalam rumah. Ketika saya beranjak dewasa, karakteristik ini semakin jelas terlihat. Banyak teman yang menganggap saya aneh karena jarang mau diajak berkumpul. Meski begitu, saya merasa bahwa sifat introvert saya ini tidak mengganggu, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial. Saya hanya perlu mendorong diri untuk berusaha lebih dalam hal bersosialisasi. Dalam pertemanan, saya percaya bahwa melalui pendekatan ini, saya dapat menemukan teman-teman terbaik yang benar-benar mengerti dan menerima diri saya apa adanya.

Apa Itu Introversi?

Introversi adalah sebuah kepribadian yang ditandai dengan kecenderungan untuk lebih fokus pada dunia internal dan preferensi untuk menikmati waktu sendiri. Menurut para ahli, seperti Carl Jung, seseorang yang introvert cenderung merasa lebih nyaman dalam suasana yang tenang dan memiliki sensitivitas terhadap perangsang eksternal. Mereka sering memikirkan dan merenungkan hal-hal dengan mendalam sebelum mengambil tindakan atau berbicara.

Berbeda dengan ekstrovert yang mendapatkan energi dari interaksi sosial, introvert justru lebih banyak mengisi ulang energi melalui waktu sendirian. Hal ini tidak berarti bahwa introvert tidak bisa bersosialisasi—mereka dapat melakukannya dengan baik, terutama di lingkungan yang lebih intimate, yang memungkinkan mereka untuk berhubungan secara lebih dalam.

Menghadapi Stigma Sosial

Sering kali, orang mengira bahwa introvert adalah orang yang pemalu atau tidak ramah. Padahal, semakin banyak kita mempelajari diri kita sendiri dan mengenal berbagai tipe kepribadian, kita akan menemukan bahwa introvert memiliki banyak hal positif yang bisa ditawarkan. Seperti yang dikatakan Susan Cain, penulis buku "Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking", "Introverts adalah orang-orang yang, meskipun lebih suka sendirian, bisa memberikan dampak sosial yang besar jika berada di lingkungan yang tepat."

Menemukan Kebahagiaan dalam Kesendirian

Menerima diri sendiri sebagai seorang introvert adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan. Ketika saya bisa membuat pilihan yang sesuai dengan kepribadian saya, seperti memilih waktu sendiri daripada memaksakan diri untuk bersosialisasi, saya merasa lebih tenang dan berenergi. Teman-teman yang menerima dan menghargai sisi introvert saya adalah teman-teman terbaik yang bisa saya miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun