Mohon tunggu...
Wati Sulastri
Wati Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - student of life

Antusias menjelajahi isu sosial sambil membaca dan memahami fenomena di sekitar dengan seksama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kembali Belajar untuk Hidup yang Lebih Baik

22 Desember 2024   13:49 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan merupakan aspek fundamental dalam pengembangan individu dan masyarakat. Sebagaimana dinyatakan oleh John Dewey, "Education is not preparation for life; education is life itself." Pernyataan ini menekankan bahwa pendidikan adalah proses yang berkelanjutan dan integral dalam kehidupan manusia. Individu dewasa, termasuk mereka yang telah melewati masa usia wajib sekolah, memiliki hak untuk terus belajar dan berkembang. Pentingnya pendidikan bagi kelompok usia ini tidak dapat diabaikan, mengingat pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses yang melibatkan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk beradaptasi dengan tuntutan kehidupan.

Pendidikan di usia dewasa memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup. Melalui pendidikan, individu dewasa memiliki kesempatan untuk kembali menempuh pendidikan, baik melalui lembaga formal seperti perguruan tinggi maupun melalui program pelatihan dan kursus non-formal. Dengan kemajuan teknologi, lembaga pendidikan sekarang menyediakan metode yang lebih fleksibel, termasuk pembelajaran daring yang memungkinkan individu untuk belajar dari rumah atau lokasi lain yang nyaman.

Salah satu alasan signifikan mengapa pendidikan perlu diteruskan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan daya saing di pasar kerja. Proses pembelajaran yang berkelanjutan membantu individu memperluas wawasan serta meningkatkan keterampilan yang relevan dengan perubahan zaman yang cepat. Elsbeth Stern, dalam artikelnya "Individual differences in the learning potential of human beings," menyatakan bahwa "kemampuan belajar yang luar biasa memungkinkan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka." Melalui pendidikan, individu tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis dan mengatasi tantangan.

Sebagai pelajar dewasa yang matang dan mapan, seperti ibu rumah tangga atau pekerja, saya percaya bahwa tidak perlu harus kuliah di universitas top untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Yang lebih penting adalah memilih sekolah tinggi atau universitas yang terakreditasi dengan baik, memiliki kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan kita, dan diampu oleh tenaga pengajar yang kompeten dan terpercaya. Dengan pendekatan ini, individu dewasa dapat belajar dan mendapatkan pengetahuan yang relevan meskipun di lembaga pendidikan yang tidak berperingkat tinggi.

Pendidikan memiliki arti yang jauh lebih dalam daripada sekadar alat untuk mendapatkan pekerjaan. Pendidikan adalah proses yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Melalui pendidikan, individu mendapatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Nelson Mandela pernah berkata, "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world." Ini menunjukkan bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan etis.

Lebih dari itu, pendidikan membuka akses terhadap pengetahuan dan pemahaman tentang dunia. Melalui pembelajaran, individu dapat mengembangkan wawasan yang lebih luas mengenai budaya, sejarah, sains, dan masalah sosial. Kesadaran ini tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi tetapi juga membangun masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan beretika. Pendidikan berperan penting dalam pengembangan sosial dan ekonomi. Individu yang terdidik cenderung lebih aktif dalam masyarakat, berkontribusi pada pengambilan keputusan publik, dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas.

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh Stern, meskipun fondasi genetik yang memandu perkembangan otak manusia tidak banyak berubah selama ribuan tahun, kemampuan belajar yang luar biasa memungkinkan manusia untuk berinovasi dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan. Jurnal tersebut juga menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses pembelajaran yang membantu membentuk kognisi dan pemahaman individu.

Kembali ke bangku kuliah setelah menyelesaikan pendidikan terakhir pada tahun 2000 adalah sebuah perjalanan yang penuh makna. Ketertarikan saya terhadap fenomena sosial dan kecintaan pada sosiologi mendorong saya untuk mendaftar di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 2021, di mana fleksibilitas dan kualitas pendidikan menjadi prioritas. Melalui sistem pembelajaran daring, saya belajar disiplin dan ketepatan dalam menyelesaikan tugas, kemampuan yang sangat berharga dalam hidup. Meskipun jalan yang dilalui setelah 21 tahun terasa menantang, setiap rintangan berhasil saya atasi, memberi saya pencapaian yang tak ternilai dan memperkaya perspektif saya. Pendidikan di UT bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi juga tentang pengembangan karakter dan kemampuan hidup yang mendalam, mempersiapkan saya untuk berkontribusi lebih baik kepada masyarakat.

Referensi:

  1. Stern, E. (2017). Individual differences in the learning potential of human beings. npj Science of Learning, 2, 2. https://doi.org/10.1038/s41539-016-0003-0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun