Mohon tunggu...
Wati Pabalik
Wati Pabalik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi masak dan piknik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.4.a.4.1. Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal

5 Oktober 2023   18:46 Diperbarui: 5 Oktober 2023   18:55 25219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4

1.4.a.4.1. Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal

Oleh Wati Pabalik, SE, Gr.,

Asal Sekolah SMP YPPK Santo Don Bosco

Calon Guru Penggerak A9 Kabupaten Fakfak

 

1. Tujuan Pembelajaran Khusus

  • CGP dapat menjelaskan makna 'kontrol' dari paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser serta miskonsepsi yang terjadi di kehidupan sehari-hari, serta dapat menjelaskan perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol.
  • CGP dapat menjelaskan makna Disiplin Positif, dan mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol dengan 3 Motivasi Perilaku Manusia.
  • CGP menjelaskan pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.

Dalam paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser, kontrol didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memilih perilakunya sendiri. Glasser berpendapat bahwa semua perilaku manusia, baik yang positif maupun negatif, adalah hasil dari pilihan yang kita buat.Menurut Glasser, ada lima kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Survivorship: Kebutuhan untuk bertahan hidup, baik secara fisik maupun emosional.
  • Love and Belonging: Kebutuhan untuk dicintai dan diterima oleh orang lain.
  • Power: Kebutuhan untuk merasa memiliki kontrol atas hidup kita.
  • Freedom: Kebutuhan untuk merasa bebas untuk membuat pilihan sendiri.
  • Fun: Kebutuhan untuk merasakan kesenangan dan kepuasan.

Glasser berpendapat bahwa perilaku kita adalah upaya untuk memenuhi salah satu atau lebih dari lima kebutuhan dasar ini. Misalnya, seseorang yang mencuri mungkin melakukannya karena kebutuhannya untuk bertahan hidup, kebutuhannya untuk

2. Cobalah lakukan kegiatan 'Cobalah Buka' di atas dengan B secara bergantian, masing-masing A dan B memiliki waktu 30 detik saja. Sesudah itu diskusikan kegiatan ini dan coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara mandiri, dan diskusikan kembali dengan rekan Anda B. Bandingkan jawaban Anda, apakah berbeda, atau sama. Bilamana berbeda, kira-kira mengapa?

  1. Apakah Anda atau B membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau B membuka kepalan tangan Anda?
  2. Apakah Anda atau B menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau B tetap menutup kepalan tangan Anda?
  3. Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan tangan?

Jawaban:

Hal yang mendorong saya untuk tetap menahan kepalan tangan saya adalah keinginan untuk melindungi sesuatu yang sangat berharga dari saya. Saya merasa bahwa benda tersebut sangat penting bagi saya, dan saya tidak ingin kehilangannya.

*    Dari kegiatan ini, saya belajar bahwa manusia memiliki keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang berharga baginya. Kita akan melakukan apa saja untuk melindungi hal-hal yang penting bagi kita, bahkan jika hal itu berarti harus menghadapi tantangan atau kesulitan

*    .Perbedaan dan Persamaan Jawaban. Jawaban saya dan B mungkin berbeda atau sama, tergantung pada pengalaman dan persepsi masing-masing orang.

*    Kesimpulan Kegiatan 'Cobalah Buka' adalah sebuah kegiatan yang dapat membantu kita untuk memahami diri kita sendiri dan orang lain dengan lebih baik. Kegiatan ini menunjukkan bahwa manusia memiliki keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang berharga baginya, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan miliknya yang berharga.

  • siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol, yang menutup kepalan tangan atau yang berusaha dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan rekannya? Jawabannya tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
  • Jawaban.
  • Pemegang kontrol adalah diri kita. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini juga berlaku. Kita memiliki kontrol atas apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan. Kita dapat memilih untuk fokus pada hal-hal positif atau negatif. Kita dapat memilih untuk bersikap positif atau negatif. Kita dapat memilih untuk bertindak dengan cara yang baik atau buruk.

  • Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari berkembang dan dinamakan Choice Theory, meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna 'kontrol'.

Disiplin positif dan nilai - nilai kebijakan universal perlu diberlakukan di sekolah. Namun perlu didiskusikan atau di musyawarakan bersama guru dan siswa serta orang tua agar di siplin atau budaya positif itu boleh menjadi suata kebiasaan yang baik/positif tanpa ada yang di rugikan. Terlebih bagi murid itu sendiri agar merasa nyaman dalam mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.

  • Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol? (Stephen R. Covey)
  • Jawab

Langkah pertama Kesadaran diri. Untuk menjadi sadar akan paradigma Stimulus-Respon yang kita miliki. Kita perlu menyadari bahwa kita sering melihat perilaku orang lain sebagai hasil dari stimulus eksternal, dan kita sering berusaha untuk mengontrol perilaku orang lain dengan menggunakan stimulus eksternal. Lagkah kedua Identifikasi kebutuhan dasar,untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar kita. Dr. William Glasser berpendapat bahwa semua perilaku adalah upaya untuk memenuhi salah satu atau lebih dari lima kebutuhan dasar, langkah ketiga Pengembangan keterampilan  untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan pendekatan teori Kontrol. Keterampilan ini termasuk keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, dan keterampilan interpersonal. Perubahan pola pikir Langkah terakhir adalah untuk mengubah pola pikir kita. Kita perlu mulai untuk melihat diri kita sebagai orang yang bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri. Kita perlu mulai untuk melihat orang lain sebagai orang yang juga bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.

  • Budaya disiplin
  • Disiplin adalah kepatuhan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Displin merupakan hal yang harus di miliki oleh setiap manusia agar mencapai keberhasilan. Budaya disiplin akan membawa pengaruh yang sangat signifikan dari setiap aspek kehidupan. Apa budaya disiplin itu sudah di terapkan oleh setiap manusia maka kehidupan manusia ini akan menjadi indah dan bahagia. Oleh karena itu budaya di siplin harus di miliki oleh setiap warga sekolah terlebih guru itu sendiri. Apabila guru tersebut sudah budayakan disiplin maka akan mudah untuk mengajak atau memotivasi murid untuk disiplin.

Makna Kata Disiplin

disiplin diri adalah bagaimana cara kita mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai.

Dengan kata lain, seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan universal. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsic.

Nilai-Nilai Kebajikan

Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Setiap perbuatan memiliki suatu tujuan, dan selanjutnya Nilai nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan.



9. Nilai-nilai Kebajikan dari enam institusi/organisasi

Salah satu kebajikan yang paling menarik adalah profil pelajar pancasila. Keenam nilai kebajikan yang tertuang dalam profil pelajar pancasila sudah di terapkan di sekolah kami. Salah satu fondasi atau dasar kebajikan yang di sepakati seluruh warga sekolah adalah adalah Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Untuk mencapai Ketakwaan kepada sang pencipta maka pembiasaan doa pagi dan baca Alkitab bersama setiap pagi sebelum masuk kelas. Juga pembiasaan berdoa pada jam 12 siang dan doa sebelum dan sesudah pembelajaran.

10. Tugas 2.1 (1)

Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti Program Guru Penggerak ini karena ingin mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun seiring Anda mengikuti program ini dan kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda berubah menjadi sebuah keinginan untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya untuk diri Anda? Apa yang Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk Anda?

Jawab

Motivasi awal mengikuti program ini adalah penasaran dengan apa yang di pelajari. Kemudian setelah sudah lulus dalam seleksi dan mengikuti pendidikan banyak hal yang berubah dari pemahaman saya sebelumnya. Banyak dampak positif yang saya dapatkan termasuk dalam penguasaan teknologi, pemikiran saya tentang murid, pembelajaran mulai berpihak pada murid, komunikasi dan kerjasama dengan rekan sejawat lebih intensif. serta pikiran-pikiran positif lebih tertanam dalam hati dan pikiran saya.

11. Tugas 2.1 (2)

Motivasi saya hadir adalah pertama karena saya di berikan tugas untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kedua adalah karena sudah di berikan kepercayaaan berarti sudah menjadi tanggungjawab saya. ketiga kerena sudah di berikan tugas dan tanggungjawab maka pelatihan tersebut akan menambah wawasan dalam pengembangan diri saya. Sehingga ilmu yang saya dapatkan dalam kegiatan tersebut akan saya bagikan kepada rekan sejawat juga peserta didik dan akan saya praktikkan dalam keseharian serta membangun kolaborasi yang kuat bersama rekan sejawat, siswa dan orang tua serta instansi terkait untuk pengembangan pendidikan yang berpusat pada mudrid.

12. Tugas 2.1 (3)

Menjadi guru sudah menjadi pilihan dan jalan hidup saya, sehingga tanpa teguran atau penghargaan saya akan tetap berusaha datang tepat waktu. Bagi saya menjadi guru adalah profesi paling mulia karena tugas saya memanusiakan manusia. Dan kelak murid-murid saya akan mendoakan kesehatan dan keselamatan saya sehingga saya bangga menjadi guru. Kesuksesan murid-murid saya adalah kebanggaan dan rasa syukur saya. dan kegagalan murid-murid saya adalah kegagalan saya. Sehingga masuk kelas adalah motivasinya dari dalam diri saya bukan dari pimpinan atau orang lain.

13. Tugas 2.1 (4)

Motivasi murid-murid saya adalah menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai dirinya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid lain. Ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang mereka raih baik tingkat kelas, sekolah, kabupaten dan nasional. Juga perilaku mereka menandakan murid-murid yang memiliki perilaku yang tercipta dari dalam diri mereka sendiri. bukan karena suatu penghargaan atau hukuman.

14. Tugas 2.1 (5)

Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-murid Anda?

Strategi yang saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid adalah sebelum melakukan pembelajaran melakukan kesepakatan kelas terlebih dahulu. Apabila ada yang melanggar di berikan teguran dan sangksi namun sangksinya berupa sangksi mendidik contoh yang masuk kelas terlambat akan menghafal propinsi yang ada di Indonesia atau menghafal perkalian. Strategi yang lain yaitu memberikan kesempatan secara bergantian memimpin doa. Menjawab pertanyaan atau bertanya. Membersihkan kelas bergantian berdasarkan piket.

15. Tugas 2.1 (6)

Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?

Nilai-nilai kebajikan yang saya rasa penting untuk ditanamkan pada murid di kelas dan juga di sekolah adalah Beriman dan bertakwa kepada Tuhan dan beraklak mulia, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis, gotong royong dan kebinekaan. Karena semua karakter dalam profil pelajar pancasila wajib di miliki oleh murid-murid saya

 

16. Penutup

Semoga Tujuan mulia dari penerapan disiplin positif adalah agar terbentuk murid-murid yang berkarakter, berdisiplin, santun, jujur, peduli, bertanggung jawab, dan merupakan pemelajar sepanjang hayat sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang diharapkan.

Salam dan bahagia Semoga Bermanfaat

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun