Mohon tunggu...
Wati Pabalik
Wati Pabalik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi masak dan piknik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.4.a.4.1. Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan Universal

5 Oktober 2023   18:46 Diperbarui: 5 Oktober 2023   18:55 25219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang mendorong saya untuk tetap menahan kepalan tangan saya adalah keinginan untuk melindungi sesuatu yang sangat berharga dari saya. Saya merasa bahwa benda tersebut sangat penting bagi saya, dan saya tidak ingin kehilangannya.

*    Dari kegiatan ini, saya belajar bahwa manusia memiliki keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang berharga baginya. Kita akan melakukan apa saja untuk melindungi hal-hal yang penting bagi kita, bahkan jika hal itu berarti harus menghadapi tantangan atau kesulitan

*    .Perbedaan dan Persamaan Jawaban. Jawaban saya dan B mungkin berbeda atau sama, tergantung pada pengalaman dan persepsi masing-masing orang.

*    Kesimpulan Kegiatan 'Cobalah Buka' adalah sebuah kegiatan yang dapat membantu kita untuk memahami diri kita sendiri dan orang lain dengan lebih baik. Kegiatan ini menunjukkan bahwa manusia memiliki keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang berharga baginya, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan miliknya yang berharga.

  • siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol, yang menutup kepalan tangan atau yang berusaha dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan rekannya? Jawabannya tentu kita sendiri yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.
  • Jawaban.
  • Pemegang kontrol adalah diri kita. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini juga berlaku. Kita memiliki kontrol atas apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan. Kita dapat memilih untuk fokus pada hal-hal positif atau negatif. Kita dapat memilih untuk bersikap positif atau negatif. Kita dapat memilih untuk bertindak dengan cara yang baik atau buruk.

  • Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari berkembang dan dinamakan Choice Theory, meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna 'kontrol'.

Disiplin positif dan nilai - nilai kebijakan universal perlu diberlakukan di sekolah. Namun perlu didiskusikan atau di musyawarakan bersama guru dan siswa serta orang tua agar di siplin atau budaya positif itu boleh menjadi suata kebiasaan yang baik/positif tanpa ada yang di rugikan. Terlebih bagi murid itu sendiri agar merasa nyaman dalam mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.

  • Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol? (Stephen R. Covey)
  • Jawab

Langkah pertama Kesadaran diri. Untuk menjadi sadar akan paradigma Stimulus-Respon yang kita miliki. Kita perlu menyadari bahwa kita sering melihat perilaku orang lain sebagai hasil dari stimulus eksternal, dan kita sering berusaha untuk mengontrol perilaku orang lain dengan menggunakan stimulus eksternal. Lagkah kedua Identifikasi kebutuhan dasar,untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar kita. Dr. William Glasser berpendapat bahwa semua perilaku adalah upaya untuk memenuhi salah satu atau lebih dari lima kebutuhan dasar, langkah ketiga Pengembangan keterampilan  untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan pendekatan teori Kontrol. Keterampilan ini termasuk keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, dan keterampilan interpersonal. Perubahan pola pikir Langkah terakhir adalah untuk mengubah pola pikir kita. Kita perlu mulai untuk melihat diri kita sebagai orang yang bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri. Kita perlu mulai untuk melihat orang lain sebagai orang yang juga bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.

  • Budaya disiplin
  • Disiplin adalah kepatuhan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Displin merupakan hal yang harus di miliki oleh setiap manusia agar mencapai keberhasilan. Budaya disiplin akan membawa pengaruh yang sangat signifikan dari setiap aspek kehidupan. Apa budaya disiplin itu sudah di terapkan oleh setiap manusia maka kehidupan manusia ini akan menjadi indah dan bahagia. Oleh karena itu budaya di siplin harus di miliki oleh setiap warga sekolah terlebih guru itu sendiri. Apabila guru tersebut sudah budayakan disiplin maka akan mudah untuk mengajak atau memotivasi murid untuk disiplin.

Makna Kata Disiplin

disiplin diri adalah bagaimana cara kita mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai.

Dengan kata lain, seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan universal. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsic.

Nilai-Nilai Kebajikan

Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Setiap perbuatan memiliki suatu tujuan, dan selanjutnya Nilai nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun