Pada modul ini saya belajar bagaimana membuat program dengan melibatkan murid. Sebelumnya saya belum pernah membuat program di sekolah yang melibatkan murid. Ternyata dengan melibatkan murid program akan berjalan dengan efektif karena murid merasa program itu miliknya. Guru harus mendorong kepemimpinan murid.Â
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.Â
Tugas guru hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Hal yang dipelajari yaitu Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid. Seorang guru diharapkan dapat mengelola program yang berdampak positif pada murid salah satunya dengan cara melibatkan murid dalam program tersebut. Rencana untuk perbaikan di masa depan yaitu sekolah tidak membuat program karena kemauan sendiri tapi sekolah harus melihat kebutuhan murid dan keterlibatan murid dalam membuat program sekolah.
Demikian jurnal refleksi dwi mingguan modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid. Semoga bermanfaat terimaksih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI