Mohon tunggu...
Wati Herawati
Wati Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMP Negeri 37 Bandung. Aktif menulis di Majalah Pendidikan Kota Bandung (Majalah Geliat Gemilang), Menulis Kumpulan Puisi Guru SMP Bunga Bangsa, Menulis Novel Riak-riak Renjana, dan aktif menulis di media sosial lainnya.

Hobi jalan-jalan ke tempat yang indah bernuansa alam dan menulis apapun yang sedang terpikirkan saat itu. Bahkan pernah ada yang bilang sedang menulis cerpen padahal balas chat hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Persiapan Pelaksanaan Uji Coba PTM Terbatas di Kota Bandung

29 Agustus 2021   08:24 Diperbarui: 11 September 2021   10:29 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bandung sedang mempersiapkan uji coba/simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Regulasi penyelenggaraan PTM Terbatas mengacu pada SKB 4 Menteri Tentang Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka ( Mendikbud, Menkes, Menag, dan Mendagri )  Rekomendasi  dari Satgas Covid -19 Kecamatan tentang Piloting  Sekolah pelaksana Ujicoba/Simulasi PTM  Terbatas dan Inmendagri no. 35 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, 2 Jawa Bali.

Untuk persiapan PTM terbatas sebelumnya ada pendataan/penjaringan sekolah (verifikasi dan analisis oleh Tim), Penunjukkan piloting sekolah di tiap wilayah dan tiap jenjang, Izin / rekomendasi satgas kecamatan (daftar sekolah pilot), penyiapan sarpras, guru, siswa, ortu, kurikulum pembelajaran dan jadwal, satgas sekolah, sarana kampanye prokes, instrumen monev internal, dll.

Tahapan pelaksanaan PTM di bagi menjadi empat tahapan.

  • Tahap pertama, masa uji coba/simulasi. Waktu pelaksanaan 1 -- 4 minggu (setelah vaksin PTK) bagi sekolah yang ditunjuk sebagai piloting kapasitas 10 -- 25 % siswa.
  • Tahap kedua, masa transisi. Waktu pelaksanan dua bulan (awal tahun ajaran baru) kapasitas 25 -- 50 % siswa.
  • Tahap ketiga, adaptasi kebiasaan baru. Waktu pelaksanaan dua bulan (Nopember -- Desember) kapasitas 50 -- 100% siswa.
  • Tahap keempat, masa new normal. Waktu pelaksanaan Januari 2022 dengan kapasitas 100%

Perencanaan persiapan PTM di sekolah yaitu penyiapan sarana prasarana berbasis protokol kesehatan  covid-19, sosialisasi adaptasi  kebiasaan baru ke seluruh  warga (guru, tata usaha,  siswa dan orang tua), penyiapan kurikulum/desain pembelajaran tatap muka (teori dan praktik), serta pembentukkan tim satgas sekolah.

Sarana prasarana berbasis protokol kesehatan covid-19 dalam pelaksanaan PTM Terbatas. 

Diantaranya sekolah harus mengisi kesiapan pembukaan sekolah melalui link dapodik, memiliki wastafel cuci tangan, spray dan cairan disinfektan, hand sanitizer, thermogun/thermos scanner, penandaan pada toilet, selasar, tempat antre dan berkumpul siswa, penutupan kantin, pembuatan banner, video sosialisasi dan media lainnya, pengaturan mobilitas siswa terkait tangga naik dan turun, sosialisasi perangkat yang dibawa siswa ke sekolah, kuesioner siswa dan guru terkait transfortasi dan self health assessment, serta surat persetujuan orang tua atau wali.

Persiapan protokoler kesehatan covid di sekolah. Setiap individu baik kepala sekolah, guru, TU, dan siswa diwajibkan membawa bekal  makanan dengan nutrisi baik dan  minuman yang  menyehatkan, membawa peralatan sholat, hand sanitizer. 

Tujuannya agar tidak saling pinjam dan saling tukar. Sehingga dapat mencegah penularan covid-19. 

Penyiapan sarana prasarana pendukung pembelajaran tatap muka teori dan praktik di sekolah. Seperti penyiapan kelengkapan pribadi guru  (face shield, masker dan sarung tangan), pengaturan jadwal masuk dan pulang sekolah untuk optimalisasi penerapan social distancing, serta penyusunan jadwal pembelajaran maksimal 2 mata pelajaran ( 2 x 60 menit ). Tujuannya agar dapat memproteksi diri dan tidak terlalu lama berkumpul di satu ruangan.

Sekolah juga harus memiliki kemitraan multi pihak yaitu antara satgas covid-19 kota Bandung dan satgas kewilayahan dinas kesehatan kota Bandung, SKPD / Instansi terkait, unsur kewilayahan (RT, RW, Lurah, Camat), serta PUSKESMAS. 

Tujuannya agar kegiatan PTM berjalan dengan lancar dan jika ada yang terkena covid segera ditanggulangi dengan cepat karena adanya kerjasama satu dengan yang lainnya.

Walaupun pelaksanaan tahap 1 dan 2 tidak sesuai rencana karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, kali ini semoga berjalan sesuai rencana. 

Agar terlaksana dengan lancar mari persiapkan sesuai juknis yang telah diberikan. Semoga kota Bandung khususnya dan kota-kota lain umumnya yang akan menyelenggarakan PTM terbatas berjalan sukses dan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun