Mohon tunggu...
Wati
Wati Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Healthy lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ternyata Sejarah Teh Celup Berawal dari Kesalahan Pelanggan

17 April 2023   15:30 Diperbarui: 17 April 2023   15:28 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi minum teh telah berevolusi dari waktu ke waktu. Teh celup kini menjadi cara paling populer untuk menikmati teh, tetapi beberapa orang masih lebih suka menyeduh teh dari daunnya. Teh celup praktis dan nyaman. Mereka larut dalam air, sehingga tidak perlu disaring atau ditiriskan. Teh celup diciptakan secara tidak sengaja, tapi sejak itu mengubah cara Kita dalam minum teh. Ingin tahu cerita  asal usul teh celup secara lengkap? Teruslah membaca ya.

Sejarah Teh Celup

Kantong teh celup ditemukan pada tahun 1901 oleh Roberta C. Lawson dan Mary Moralen dari Wisconsin. Tujuan mereka adalah untuk mengurangi limbah teh dengan hanya menggunakan satu kantong teh celup untuk setiap cangkir teh. Kantong teh celup asli terbuat dari kain jala yang dijahit. Sejak saat itu, kemasan kantong teh celup berevolusi menjadi tisu, kain kasa, kertas berserat, dan kertas berlubang. Label juga ditambahkan untuk memudahkan mengeluarkan teh yang sudah diseduh.

Thomas Sullivan, seorang importir teh Amerika, dikatakan oleh beberapa catatan sejarah sebagai orang yang memainkan peran penting dalam penciptaan kantong teh. Pada tahun 1908, Sullivan mengirimkan sampel teh dalam kantong sutra yang diseduh secara keliru yaitu tanpa dibuka pembungkus tehnya. 

Walau pada saat itu terjadi kesalahan menurut Thomas, justru para pelanggan kemudian meminta teh mereka dikemas dengan cara ini. Awalnya Thomas memakai serat kain sutra. Tapi kain itu terlalu halus sehingga menyulitkan penyeduhan. Hal ini mendorong Sullivan untuk menggunakan kain kasa secara kreatif, yang pada akhirnya membawanya pada ide untuk membuat teh celup.

Kantong teh celup diciptakan untuk menyajikan teh dengan lebih praktis dan memecahkan masalah membersihkan daun teh dari teko. Kantong teh celup juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan tanaman.

Manfaat Kantong Teh Celup dalam kehidupan sehari-hari

Teh celup dapat memberikan manfaat untuk mata, kesehatan, dan tanaman. Berikut adalah beberapa manfaat kantong teh celup untuk penggunaan sehari-hari.

1. Meredakan Kelelahan Mata

Melihat layar TV, HP, PC dan laptop dalam waktu yang lama dapat menyebabkan mata lelah. Untuk mengatasinya, Kamu bisa menggunakan kantong teh celup bekas. Kantong teh celup juga dapat membantu mengatasi mata kering, bengkak, dan kemerahan. Tanin yang ditemukan dalam teh dapat mengurangi masalah mata. Untuk menggunakannya, seduh teh seperti biasa lalu peras kantong teh untuk menghilangkan kelembapan berlebih.

2. Mengatasi Gusi Berdarah

Kantong teh celup bekas dapat mengatasi gusi berdarah. Gusi berdarah dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu saat makan dan minum. Untuk mengurangi rasa sakit dan menghentikan pendarahan, rendam kantong teh celup bekas dalam air dingin dan tempelkan langsung pada gusi.

3. Menghilangkan Bau Kaki

Memiliki bau kaki dapat menyebabkan rasa tidak percaya diri saat bersosialisasi. Kamu dapat menggunakan kantong teh celup bekas untuk mengatasi masalah ini dengan merebusnya dan membiarkannya dingin. Rendam kaki Kamu di dalam air setelahnya. Teh memiliki antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan kulit.

4. Meredakan Iritasi Kulit

Kantong teh celup bekas dapat bermanfaat untuk kulit yang teriritasi akibat paparan sinar matahari. Menempatkan kantong teh celup yang sudah didinginkan pada area yang terkena dapat membantu mempercepat proses penyembuhan karena kelembapan yang terdapat pada kantong teh celup.

5. Pemupukan Tanaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun