Faktor Terjadinya Stres Mahasiswa RantauÂ
Hal ini terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor dari internal atau dari dalam diri mahasiswa dan faktor dari eksternal atau dari luar diri mahasiswa, baik dari lingkungan sekitar ataupun lingkungan pendidikan dari peserta didik. Berikut beberapa faktor yang terjadi :
1. Faktor Internal
- Kurangnya Kemampuan Manajemen Diri : Kesulitan mengatur waktu, energi, atau prioritas dapat membuat mahasiswa merasa kewalahan dengan tugas kuliah dan tanggung jawab pribadi.
- Kurangnya Kesiapan Mental : Pindah jauh dari keluarga sering kali membutuhkan mental yang kuat. Ketidaksiapan dalam menghadapi kehidupan mandiri dapat memicu stres berkepanjangan.
- Rendahnya Keterampilan Sosial : Kesulitan dalam menjalin hubungan baru atau beradaptasi dengan lingkungan sosial dapat membuat mahasiswa merasa terisolasi.
2. Faktor Eksternal
- Tekanan Akademik : Tuntutan tugas, ujian, dan harapan untuk berprestasi dapat menjadi beban berat bagi mahasiswa.
- Adaptasi Lingkungan Baru : Hidup di kota atau negara yang berbeda memaksa mahasiswa rantau beradaptasi dengan budaya, bahasa, hingga cuaca yang berbeda.
- Masalah Keuangan : Biaya hidup yang tinggi atau ketergantungan pada bantuan finansial dari keluarga sering kali menimbulkan rasa cemas.
Dengan mengenali faktor internal dan eksternal yang memengaruhi stres, mahasiswa rantau dapat lebih mudah menentukan strategi untuk mengatasinya. Berikut cara mengatasi stress untuk Kesehatan tubuh yang lebih maksimal :
- Saling memberikan dukungan yang kuat satu sama lain. Dukungan  sosial  atau social  support ialah  kenyamanan,  kasih  sayang,  dan  bantuan dari banyak  pihak  ke  orang  lain.  Dukungan  merupakan  hal  yang  utama  dan  berharga diperoleh  oleh  sesama  mahasiswa  perantauan  yang  senasib.  Sehingga,  hal  itu  dapat memberi semangat bagi mereka dalam kehidupan setiap harinya.
- Selain  itu,  pihak  kampus  diharapkan  bisa  memfasilitasi  layanan  konsultasi  dengan  ahli kesehatan  mental  (psikolog  /  psikiater).  Hal  ini  tentunya  sangat  membantu mahasiswa yang ingin bercerita pada profesional secara gratis. Sehingga, mahasiswa perantauan bisa berkeluh  kesah  dan  beban  mentalnya  berkurang.  Diharapkan,  bisa  meningkatkan kesejahteraan mental mahasiswa perantauan.
REFERENCES
Agustina, M. W., &Deastuti, P, W. P. (2023). Hardiness dan stres akademik pada mahasiswa rantau. IDEA: Jurnal Psikologi, 7(1). https://doi.org/10.32492/idea.v7i1.7104
Damarhadi, S., Junianto, M., Indasah, S. N., & Situmorang, N. Z. (2020). Kebermaknaan hidup pada mahasiswa   rantaudi   Indonesia. Insight:   Jurnal   Ilmiah   Psikologi,   22(2),   110-117. https://doi.org/10.26486/psikologi.v22i2.957
Fauziyyah, R., Awinda, R. C., & Besral, B. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 113. https://doi.org/10.51181/bikfokes.v1i2.4656
Sagita,  D.  D.,  Daharnis,  D.,  &  Syahniar,  S.  (2017).  Hubungan self-efficacy,  motivasi  berprestasi, prokrastinasi  akademik  dan  stres  akademik  mahasiswa. Jurnal  Bikotetik,  1(2),  43-52. https://doi.org/10.26740/bikotetik.v1n2.p43-52
Yusuf, N. M., & Yusuf, J. M. (2020). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Stres Akademik. In Psyche 165 Journal (Vol. 13, Issue 2, pp. 235–239).