Suamiku sayang.. Mercusuarku
Betapa berat tugasmu menjadi suamiku
Aku tahu kau lelah, letih berpeluh keringat setelah seharian bekerja
Namun rasa itu jarang dan bahkan hampir tidak pernah kau tunjukkan
Malam hari kau tetap merawatku dikala ku sakit
Suamiku sayang.. ma'afkan istrimu ini.
Suamiku.. Mercusuarku
Entah apa jadinya kalau bukanlah kau yang menjadi suamiku
Tuhan begitu baik mengirimkan seorang "Malaikat" berwujud manusia sepertimu
Dalam sakitku, aku merasa "kuat".
Suamiku.. Mercusuarku
Entah kapan sakit ini berakhir
Namun ketika kondisiku semakin parah pun
Kau selalu ada.. tak pernah beranjak
Suamiku.. Mercusuarku
Dalam setiap langkahmu menyembuhkanku
Aku selalu berdo'a
Semoga kesehatan senantiasa menyertaimu
Suamiku.. Mercusuarku
Hanya di depanmu aku bisa menjadi diriku
Memperlihatkan sisi kuat dan lemahku
Didepanmu lah, aku benar-benar menjadi aku
Suamiku.. Mercusuarku
Bertahanlah, dan bersabarlah selalu menghadapiku
Jadilah penerang jalanku selayaknya mercusuar
Seperti yang biasa kau lakukan selama ini
Suamiku.. Mercusuarku
Aku tak tahu caranya mengungkapkan terimakasih
Abdiku seumur hidup pun mungkin tak kan cukup
Jasamu tak terbalaskan.
Namun.. ijinkan aku.. istrimu..
mengucapkan terima kasih padamu.
Terimakasih sayang
kau suami dan papa terbaik bagi kami.
Dengan penuh cinta.. Istrimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H