Mohon tunggu...
Hani S.
Hani S. Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Dubber | Content Creator

Profesional Blogger | Profesional Dubber | Content Writer | Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terimakasih.. Suamiku

17 Oktober 2014   16:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:40 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suamiku sayang.. Mercusuarku

Betapa berat tugasmu menjadi suamiku

Aku tahu kau lelah, letih berpeluh keringat setelah seharian bekerja

Namun rasa itu jarang dan bahkan hampir tidak pernah kau tunjukkan

Malam hari kau tetap merawatku dikala ku sakit

Suamiku sayang.. ma'afkan istrimu ini.

Suamiku.. Mercusuarku

Entah apa jadinya kalau bukanlah kau yang menjadi suamiku

Tuhan begitu baik mengirimkan seorang "Malaikat" berwujud manusia sepertimu

Dalam sakitku, aku merasa "kuat".

Suamiku.. Mercusuarku

Entah kapan sakit ini berakhir

Namun ketika kondisiku semakin parah pun

Kau selalu ada.. tak pernah beranjak

Suamiku.. Mercusuarku

Dalam setiap langkahmu menyembuhkanku

Aku selalu berdo'a

Semoga kesehatan senantiasa menyertaimu

Suamiku.. Mercusuarku

Hanya di depanmu aku bisa menjadi diriku

Memperlihatkan sisi kuat dan lemahku

Didepanmu lah, aku benar-benar menjadi aku

Suamiku.. Mercusuarku

Bertahanlah, dan bersabarlah selalu menghadapiku

Jadilah penerang  jalanku selayaknya mercusuar

Seperti yang biasa kau lakukan selama ini

Suamiku.. Mercusuarku

Aku tak tahu caranya mengungkapkan terimakasih

Abdiku seumur hidup pun mungkin tak kan cukup

Jasamu tak terbalaskan.

Namun.. ijinkan aku.. istrimu..

mengucapkan terima kasih padamu.

Terimakasih sayang

kau suami dan papa terbaik bagi kami.

Dengan penuh cinta.. Istrimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun