Saya paling merasa tidak nyaman jika saya sedang belanja dan penjaga tokonya tidak mau atau malas memberi layanan. Ya, saya mengerti pekerjaan Anda tidak begitu menyenangkan. Saya sendiri juga pernah kerja paruh waktu sebagai karyawati di toko baju, di toko roti, selain itu saya juga pernah bekerja menjadi supervisor anak-anak di sekolahan, sampai membuat kopi di kafe juga pernah.. kerja memang adalah sebuah tantangan, tetapi jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda untuk berinteraksi dengan banyak orang, mohon untuk paling tidak berusaha untuk mau diajak bicara dan terlihat semangat. Pernah juga saya jalan-jalan di Citos (Cilandak Town Square) bersama teman SMU saya dan memasuki sebuah toko. Teman saya hendak membeli makanan, tetapi mbak-mbak yang kerja di sana memasang tampang sebal, tidak semangat (kalau kata anak muda, tampang “bete”). Kita berdua langsung merasa tidak nyaman berada di toko itu, hanya ingin cepat-cepat pergi dari situ. Teman saya langsung berkata “Dulu pas aku kerja di toko baju, walaupun aku lagi sebel banget, kita harus bisa menyambut pelanggan yang masuk dengan semangat, minimal acting aja supaya suasananya enak.” Ada yang diajak berbicara tidak mau, ada yang smsan, ada yang hanya menghembus nafas karena malas jika diminta melakukan sesuatu (contohnya diminta mencari ukuran sepatu), ada yang malah tokonya ditinggalkan supaya bisa ‘ngerumpi’ sama pekerja di toko sebelah. Maaf ya, tetapi jika Anda niat bekerja, hal-hal yang saya sebutkan di atas seharusnya tidak dilakukan, apalagi jika Anda seseorang yang jabatannya ‘customer service’ atau ‘layanan pelanggan’. Alexia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H