Kebudayaan maritim di Indonesia sudah ada sejak zaman nenek moyang kita, tepatnya sudah ada sejak zaman prasejarah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya kebudayaan maritim di Indonesia, yaitu karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang tiap-tiap pulaunya dipisahkan oleh lautan yang luas, selain itu wilayah Indonesia terletak pada titik persilangan jalur perdagangan dunia yang membuat Indonesia sering disinggahi oleh bangsa-bangsa Asing.
Sebagai bangsa bahari, Indonesia tidak hanya menguasai satu lautan saja, tetapi Indonesia menguasai tiga lautan yang mengelilingi Indonesia, hal ini disebut sea system. Lautan yang termasuk dalam sea system Indonesia yaitu Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Banda.
Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia pada awal abad masehi telah aktif dalam dunia perlayaran, tidak hanya dalam bidang perlayaran bangsa Indonesia juga telah aktif dalam bidang perdagangan yang berpusat di Malaka. Tetapi pada saat itu, orang-orang Indonesia belum begitu berperan dalam perdagangan di Malaka, orang-orang Indonesia hanya menjual beras dan beberapa rempah kepada pedagang-pedagang di Malaka.
Bukti-bukti lain yang dapat menguatkan bahwa kebudayaan maritim sangat berkembang di Indonesia adalah, munculnya kerajaan Sriwijaya yang terkenal dengan angkatan laut yang kuat dan juga Majapahit yang memiliki daerah jajahan hingga seluruh wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kebudayaan maritim di Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah. Keadaan alam Indonesia lah yang memicu kebudayaan ini berkembang sangat pesat di Indonesia pada masa itu, para ahli geologi membuat empat pembagian zaman di Indonesia yaitu;
1. Zaman Arckaeikum : zaman tertua yang telah berlangsung sekitar 25000 tahun yang lalu, yang pada masa itu suhu kulit bumi masih sangat tinggi. Pada akhir zaman Arckaeikum lah diperkirakan mulai adanya kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum : zaman kehidupan tertua yang berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, binatang-binatang kecil yang tidak bertulang belakang dan juga ikan lah yang menempati bumi, zaman ini juga disebut sebagai zaman primer.
3. Zaman Mesozoikum : zaman secundair atau zaman kehidupan pertengehan yang berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini telah banyak ditemukan mahluk hidup yang mendiami bumi seperti reptile, burung-burung, dan juga mamalia (walaupun jumlahnya masih sangat sedikit. Perkembangan ukuran mahluk hidup di zaman ini sangat pesat, dinosaurus merupakan salah satu mahluk hidup yang dapat tumbuh hingga tinggi 12 meter pada zaman itu dan juga menjadi puncak rantai makanan di bumi.
4. Zaman Neozoikum : zaman Neozoikum atau Kainozoikum ini merupakan zaman baru yang telah berlangsung sejak 60 juta tahun hingga saat ini. Zaman ini dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu, zaman Tertier dan Quarter. Zaman Tertier merupakan zaman dimana kehidupan mamalia sudah berkembang dengan sempurna dan juga reptile-reptil raksasa sudah mengalami kepunahan, selain itu pada zaman ini juga gunung-gunung di seluruh dunia mulai bermunculan karena adanya gerakan pengangkatan yang terjadi saat Eosin dan Miosin, serta curah hujan yang tinggi pada saat itu. Pada pertengahan zaman ini, diyakini bahwa kepulauan di Indonesia mulai terbentuk. Sedangkan zaman Quarter adalah zaman dimana bangsa manusia mulai muncul sebagai mahluk hidup tertinggi di bumi. Zaman ini telah berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu.
Dari keempat pembagian zaman di Indonesia diatas menegaskan bahwa, kebudayaan maritim tercipta dikarenakan pulau-pulau di Indonesia terpisah oleh lautan yang luas. Pada zaman Neozoikum, kepulauan-kepulauan Indonesia sudah mulai terbentuk dan dipisahkan oleh lautan yang luas dan pada zaman ini manusia telah menjadi mahluk hidup tertinggi di bumi. Pada zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap disuatu wilayah, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga mereka akan berpindah ke wilayah lainnya, perpindahan tersebut memiliki beberapa faktor seperti, tanah yang tidak subur, sering terjadi bencana alam, dan beberapa faktor lain.
Selain itu pada zaman Neozoikum juga tercipta berbagai macam kebudayaan lain selain kebudayaan maritim, seperti kebudayaan Pacitan dan juga kebudayaan Ngandong yang memiliki kesamaan dalam menggantungkan diri pada alam terutama lautan untuk bertahan hidup. Hal ini dikarenakan kedua kebudayaan ini memiliki kesamaan dalam wilayah tempat mereka tinggal atau menetap, yaitu di pesisir pantai dan juga merupakan bukti bahwa kebudayaan maritim telah dikenal dan terapkan untuk bertahan hidup.
Masa akhir zaman batu atau zaman purba di Indonesia ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi yang digunakan manusia pada saat itu, dan juga manusia sudah mulai membuat kelompok masyarakat dan tinggal menetap dalam waktu yang lama, zaman ini disebut dengan zaman modern. Menurut Kern dan von Heine geldern, manusia-manusia modern yang tinggal di Indonesia tergolong dalam ras Austronesia yang datang ke Indonesia kira-kira 2000 tahun sebelum masehi atau tepatnya pada zaman batu muda atau Neolitikum. Kern juga menyebutkan bahwa, kebudayaan-kebudayaan zaman batu muda atau Neolitikum merupakan dasar dari kebudayaan Indonesia sekarang.
Pada zaman modern, banyak dari kebudayaan Indonesia yang berubah, salah satunya ialah perubahan dalam bidang kehidupan, manusia yang tadinya hanya dapat menggumpulkan makanan pada zaman modern sudah mulai memproduksi bahan makanan. selain perubahan dalam bidang kehidupan, perubahan di bidang mata pencaharian juga berdampak besar dalam perkembangan kebudayaan manusia Indonesia, khususnya kebudayaan maritim.
Perubahan-perubahan tersebut dapat terlihat dari ditemukannya teknologi-teknologi yang digunakan oleh manusia modern utk bercocok tanam, selain itu dalam bidang maritim, ditemukannya berbagai jenis nekara perunggu di setiap pesisir pantai Indonesia. Dari ditemukannya nekara perunggu tadi dapat dipastikan bahwa, kegiatan berlayar dan berdagang telah ada sejak zaman manusia modern dan mungkin di perkanalkan oleh orang-orang ras Austronesia. Menurut Ricklefs, di seluruh wilayah di Indonesia telah terjadi perdagangan dari wilayah satu ke wilayah yang lain. Barang-barang yang di dagangkan pada masa itu antara lain beras, lada, dan tekstil. Ricklefs menambahkan bahwa, pulau jawa merupakan pengekspor beras terbesar se-Asia Tenggaran dan juga pulau Sumatra pengekspor lada terbesar se-Asia Tenggara. Agama Hindu dari India yang masuk ke Indonesia juga merupakan bukti bahwa, jalur perdaganan di Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah. Masuknya pengaruh budaya India di Indonesia, menandakan bahwa Indonesia telah memasuki zaman sejarah atau zaman dimana manusia telah mengenal tulisan.