Sudah menonton film 2012 di internet?. Benarkah generasi yang selamat nanti mereka yang banyak uang (untuk membeli tiket berangkat di suatu tempat di China). Kalau kisah Nabi Nuh, mereka yang selamat adalah mereka yang patuh dan percaya adanya Tuhan, dan hewan dicarikan secara berpasangan. Sedangkan adat di Jawa (yang sudah berlangsung berabad-abad), agar kita selamat kita disarankan mengadakan "ruwatan". Pesan apakah sebenarnya yang ingin disampaikan dalam upacara "ruwatan ini?"
Anak (baca: generasi penerus) adalah mutiara, yang siang dan malam diusap dan digosok orang tuannya agar senantiasa mengkilap dan bersinar. Tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan bakat, minat dan kreatifitasnya secara maksimal. Anak adalah amanah Tuhan, yang harus kita besarkan dan kita perkenalkan tentang siapa dirinya , siapa keluarga dan lingkungannya.
Bermacam cara dilakukan orang tua dalam mengajar dan mendidik anak. Ada yang mulai kecil sudah dimasukkan play group dan TK (tanpa mau tahu berapapun biayanya), ada yang dari kecil sudah diles privat menari, menyanyi, modelling dan sebagainya.
Ada juga orang tua yang senantiasa tak kuasa menolak apapun yang diminta anaknya. Apalagi orang tua yang menyadari bahwa dia sedikit waktu untuk memperhatikan anaknya, dianggapnya pemberian kebebasan kepada anak untuk melakukan dan meminta apapun keinginannya adalah sebuah kompensasi yang tepat. Akibatnya anak menjadi manja, tidak tahan banting (gampang mengadu) dan cengeng!
Ruwatan Jawa
Menurut Dinas pariwisata Kota Semarang , ruwatan adalah prosesi spiritual untuk membuang kesialan hidup orang-orang yang sedang dalam sukerta (susah) Orang-orang sukerta ini, menurut cerita adalah orang-orang yang akan dimangsa oleh Batara Kala. Untuk keluar dari sukerta seseorang harus diruwat.Dalam upacara ini seorang dalang melakukan penyiraman air suci dan penguntingan rambut kepada peserta ruwat dan kemudian dilarung ke laut.
Makna ruwatan (terjemahan wikipedia) adalah
Mengembalikan, adalah mengembalikan kepada keadaan sebelumnya
Membebaskan, adalah membebaskan dari ancaman mara bahaya atau bencana yang mengancam.
Sejarah Ruwatan
Adalah Raksasa Bethara Kala anak dari Bethara Guru suatu hari menuntut makan kepada Ayahandanya. Kemudian dia diperbolehkan makan manusia dengan ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
- Anak tunggal atau ontang-anting
- Anak kembar atauKembang sepasang
- Sendang kapit pancuran atau punya anak tiga dua laki-laki nomer satu tiga dan nomer duanya perempuan
- uger-uger lawang atau dua anak laki-laki semua.
- dan masih banyak lagi