Kecanduan Internet pada Remaja dan Peran Orang Tua Sebagai Langkah Preventif Terjadinya Adiksi

Parental monitoring dapat menjadi mekanisme kontrol sosial dalam membatasi perilaku adiksi internet pada remaja karena orang tua akan merespon ketika perilaku yang tidak diharapkan muncul. Sebaliknya, jika orang tua kurang memberikan pengawasan yang memadai, maka anak atau remaja akan lebih bebas untuk berperilaku tanpa mengetahui baik dan buruknya dari perilaku yang dilakukan.  

Penelitian yang berjudul “Perceived parental monitoring and adolescent internet addiction: A moderated mediation model” dari Qingwen Ding dan kawan-kawan pada tahun 2017 menemukan bahwa kesadaran orang tua untuk melakukan parental monitoring berdampak besar terhadap rendahnya tingkat adiksi internet pada anak dan remaja. Temuan tersebut menunjukkan bahwa orang tua menempati peran sentral dalam sistem keluarga untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas remaja  khususnya dalam mengakses internet sebagai langkah preventif terhadap adiksi.  

Teknologi informasi dan penggunaan internet tidak bisa lepas dari kehidupan remaja hingga orang dewasa. Kondisi ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang dan tuntutan kehidupan di era sekarang untuk terus terhubung dengan internet. Remaja merupakan tahap peralihan dari anak-anak menuju dewasa, mereka belum sepenuhnya memiliki kematangan fisik maupun mental. Hal tersebut membuat remaja masih belum mampu membedakan mana hal yang baik dan buruk dalam kehidupan, termasuk dalam penggunaan internet. 

Maka dari itu, adiksi internet pada remaja tidak sepenuhnya diakibatkan karena kesalahan dari remaja itu sendiri, melainkan peran orang tua sangat berpengaruh terhadap permasalahan tersebut. Orang tua dapat memberikan langkah preventif sebagai bentuk pencegahan agar remaja terhindar dari adiksi internet yaitu dengan melakukan monitoring terhadap aktivitas remaja dan menerapkan pola asuh yang sesuai sebagai bentuk dukungan terhadap remaja.