Ada banyak makna dari kunjungan Raja Salman dari Kerajaan Saudi Arabia yang rencananya akan tiba di Jakarta esok (1 Maret). Salah satunya bahwa kunjungan Raja Salman yang membawa ribuan pengusaha Arab bermakna tren iklim investasi di Indonesia sangat positif. Ini berarti, penilaian JPMorgan Chese Bank beberapa waktu yang memicu kemarahan Menkeu Sri Mulyani, terbantahkan.
Untuk diketahui lembaga keuangan asal Amerika Serikat, JPMorgan, akhir tahun lalu menerbitkan riset yang isinya menurunkan peringkat surat utang Indonesia dari overweight menjadi underweight. Intinya, JPMorgan menilai Indonesia bukan negara yang masuk kategori cukup layak untuk investasi asing. Selain itu, sebelumnya pertengahan 2015, JPMorgan juga pernah mengeluarkan rekomendasi kepada investor, agar mengurangi kepemilikan Surat Utang Indonesia. Â
Apa yang dilakukan JPMorgan itu memicu kemarahan pemerintah Indonesia dan berujung pada pemutusan hubungan kerja sama dengan JPMoran. Menkeu Sri menilai JPMorgan gegabah mengeluarkan riset yang bias membuat resah investor yang hendak menanamkan modal di Indonesia.
Rupanya langkah yang diambil Menkeu Sri tepat dan dampaknya investor asing tak terpengaruh oleh riset yang dipublish JPMorgan. Upaya keras pemerintahan Jokowi membuahkan berdatangannya investasi asing seperti dari Saudi Arabia dengan kedatangan Raja Salman. Jangan lupa sebelumnya Jokowi juga berhasil mengunci investasi dari Australia.
Keberhasilan lobby diplomatik
Kedatangan Raja Arab Saudi juga dinilai sebagai keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam menjalankan lobby diplomatik. Untuk diketahui, tidak mudah untuk mengundang Raja Salman dating ke Indonesia. Apalagi ia datang dengan membawa rombongan besar yang berisi pengusaha-pengusaha yang hendak berinvestasi di Indonesia.
Sedemikian spesialnya Indonesia bagi Raja Salman, sehingga ia membawa sekitar 1500 rombongan. Sebagai perbandingan, Raja Salman hanya membawa rombongan 600 orang dalam kunjungan ke Malaysia saat ini. Jika di Malaysia, Raja Salman hanya 4 hari, di Indonesia Raja Salman dan rombongan menghabiskan waktu 9 hari.
Satu hal yang bisa dicatat sebagai keberhasilan diplomasi Indonesia adalah, terakhir Raja Arab Saudi ke Indonesia 47 tahun lalu di era Soeharto. Dan baru kini, di era Jokowi, dengan lobby yang intens, Raja Salman datng kembali ke Indonesia. (WK) Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H