Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Ada "Palu-Arit" di Uang Baru, Jangan 'Lebay!'

28 Desember 2016   16:12 Diperbarui: 28 Desember 2016   16:19 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin ribut soal reklamasi bagian dari invasi China. Terus, ramai lagi soal pekerja asing China. Lalu, ramai lagi soal uang baru yang mirip Yuan. Belum puas, sekarang ramai juga soal keberadaan gambar “palu-arit” di uang baru. Hhhhhhhh…udah pada lebay semua orang gak ada kerjaan. Bank Indonesia (BI) pun segera membantah isu “palu-arit” itu.

Dijelaskan BI, logo yang disebut mirip “palu-arit” dalam setiap uang yang diterbitkan BI merupakan bagian dari pengamanan yang disebut rectoverso. Rectoverso merupakan gambar saling isi jika uang diterawang ke cahaya. Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas. Dengan posisi yang sama dan saling membelakangi, di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan.

Pada setiap pecahan uang kertas rupiah, rectoverso-nya membentuk ornamen lambang "BI" (Bank Indonesia). Rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan. Bahkan metode pengamanan seperti ini sudah digunakan oleh beberapa negara juga, seperti Malaysia untuk ringgit dan Uni Eropa untuk euro.

Jadi begitu. Jangan dibuat seolah-olah mirip gambar “palu-arit”. Jangan lebay, ah!

Waspadai upaya ciptakan instabilitas

Hati-hati menyebarkan isu tak bertanggung jawab tentang uang baru bisa dikategorikan melakukan provokasi dengan tujuan menciptakan instabilitas yang pada akhirnya mengganggu keutuhan NKRI. Isu seperti itu bisa menciptakan instabilitas sehingga bisa berujung pada gagalnya program distribusi uang baru.

Gagalnya program distribusi uang baru akan berdampak pada inflasi. Pasalnya, uang lama yang sedang beredar ditambah dicetaknya uang baru tentu berisiko inflasi. Jika inflasi terjadi, ekonomi masyarakat bias terganggu dan bukan tidak mungkin krisis ekonomi terjadi. Itulah bahayanya menyebarkan isu tak bertanggung jawab soal uang baru. Hati-hati!

Bisa dibilang usaha makar

Siapa saja yang menyebarkan isu seputar uang baru, bisa dikategorikan menghina kedaulatan NKRI dan karenanya tidka berlebihan jika dikatakan makar.

Ingat, rupiah merupakan simbol kedaulatan RI. Siapapun yang menghina dan menyebarkan isu tak bertanggung jawab tentang rupiah, maka ia menghina kedaulatan RI. Itulah mengapa Presiden Jokowi saat hadir dalam peluncuran uang baru mewanti-wanti perihal itu.

"Kalau kita cinta rupiah maka kita tidak membuat gosip-gosip aneh tentang rupiah karena menghina rupiah sama saja dengan menghina Indonesia. Ingat rupiah tidak akan diganti dan tidak akan tergantikan," ujar Jokowi. (WK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun