Belakangan istilah “ngeri-ngeri sedap” punya Sutan Batoeghana ramai lagi di pasaran, seiring si empunya lagi rajin masuk media. Perkaranya ia protes suaranya hilang di dapil Medan. Katanya “dicuri” teman separtai. “Ini masalah ngeri-ngeri sedap,” ujar Batoeghana.
Ternyata bukan hanya Batoeghana yang lagi “ngeri-ngeri sedap.” PDIP dan Jokowi juga rupanya lagi merasakan hal yang sama. Perkaranya adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Demokrat yang belum menentukan sikap sehubungan dengan Pilpres 9 Juli mendatang.
Rupanya, kubu Jokowi resah dan takut juga dengan SBY. Sampai-sampai ditengarai mereka menunggu sikap SBY, sebelum mereka memutuskan berkoalisi dengan siapa. Ketakutan ini disebabkan dua hal: kemenangan PDIP pada Pileg 9 April lalu tidak signifikan dan masih sangat kuatnya pamor SBY. Untuk diketahui elektabilitas SBY masih di atas Jokowi!
Ketakutan PDIP tersebut diamini oleh aktivis gen98, Zulfikar. "Kemenangan Demokrat dulu dari 9 persen ke 21 persen. PDIP cuma dari 14 persen ke 19 persen. Jokowi meski didukung banyak orang bukan berarti tidak bisa dijegal. Sekalipun menggandeng politisi Golkar, Jusuf Kalla alias JK sebagai cawapres,” ujarnya.
SBY bakal buat poros keempat
Sementara itu, kemungkinan Demokrat membuat poros keempat masih sangat besar. Bahkan, SBY dengan koalisinya bisa mengusung capres sendiri. Itulah mengapa SBY memutuskan untuk melanjutkan konvensi capres Demokrat.
SBY adalah penentu capres alternatif dari tiga capres sejauh ini, yakni Jokowi , Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto . Tak hanya itu, poros keempat versi SBY sangat mungkin terjadi karena SBY sebagai tokoh incumbent. Bukan tidak mungkin, SBY mengajak Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar dan Suryadharma Ali sebagai menteri-menterinya untuk kembali membangun koalisi.
Untuk diketahui, sejauh ini belum ada partai politik menengah yang memutuskan untuk berkoalisi dengan tiga partai besar yaitu, PDIP, Golkar atau Gerindra . Hanya Nasdem yang sudah resmi bakal mendukung PDIP dan capres Joko Widodo (Jokowi).
Siapa capres poros bentukan SBY?
Konvensi capres Demokrat tetap berjalan. Artinya, satu dari 11 peserta konvensi akan diusung. Bukan tidak mungkin, katanya, langkah Demokrat akan berpengaruh pada partai lain yang sudah memajukan calon presiden.
Poros baru ini akan membuat partai-partai lain ketar-ketir. Sejauh ini baru PDIP merangkul Nasdem bisa mencalonkan presiden. Sedangkan Golkar dan Gerindra masih harus berkoalisi untuk memajukan Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
Diyakini poros SBY ini akan melibatkan partai-partau Islam seperti PPP, PKS, PKB dan PPP. Diyakini partai-partai itu akan kembali ke Demokrat. Alasannya, ada beberapa kekecewaan dari partai-partai Islam baik kepada PDIP maupun Gerindra dan Golkar.
Jadi, pantas saja PDIP ketakutan, ”ngeri-ngeri sedap” rupanya ini barang (koalisi poros SBY)!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H