[caption id="attachment_246185" align="aligncenter" width="450" caption="Sekelompok masyarakat yang menolak pemberian WSA kepada SBY. "][/caption]
Presiden SBY saat ini (Kamis/30 Mei) berada di New York. Di sela-sela agenda pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi mengenai Agenda Pembangunan Pasca-2015, SBY akan menerima World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation (ACF). Itu adalah penghargaan untuk jasa-jasanya memajukan demokrasi, perdamaian, dan toleransi antarumat beragama.
Seiring itu, sebuah petisi yang diselenggarakan di Change.org telah dikirimkan ke pihak ACF. Intinya, petisi tersebut menolak penganugerahan penghargaan untuk Presiden SBY. Surat petisi itu dikirimkan kepada Rabbi Arthur Schneier, President, Appeal of Conscience Foundation
Tidak hanya petisi, bahkan sebuah aksi unjuk rasa (demonstrasi) akan diadakan pada tanggal 30 Mei di New York City jika pemberian penghargaan ini tidak dibatalkan. Rupanya sudah ada penggalangan aksi masyarakat Indonesia yang berdiam di New York. Siap-siap Presiden SBY akan malah dipermalukan oleh orang Indonesia sendiri yang berdiam di AS, jika tetap nekat menerima penghargaan tersebut.
Apakah pihak ACF akan menanggapi petisi ini dengan membatalkan penghargaan untuk Presiden SBY? Ataukah agenda tetap dilanjutkan dengan resiko apresiasi masyarakat Indonesia di New York berupa sebuah aksi demonstrasi di depan Kantor ACF? Well, itu semuanya terserah ACF. Lha wong, SBY gak minta dikasih penghargaan kok.
Yang saya seringkali bingung, apa sih maunya mereka-mereka pembuat petisi itu. Sampai-sampai mengeluarkan ancaman yang tidak pantas sekali kepada presiden sendiri (merujuk ke kalimat yang diberi bold)! Jangan-jangan orang-orang itu bisanya cuma mendiskreditkan negara sendiri (presiden sendiri) di luar negeri? Demi kepentingan pribadi.
Ayolah kawan, jangan berkata seolah-olah orang Indonesia itu tidak toleran. Jangan hanya karena beberapa kasus lalu digeneralisir seolah-olah seluruh orang Indonesia intoleran. Lagipula kasus-kasus yang disebutkan itu semua sudah diproses. Kalau memang belum selesai prosesnya, ya sabar lah, terus berjuang raih hak-haknya, kami dukung.
Intinya, banyak hal yang masih kacau di Indonesia, itu sudah rahasia umum, tapi bukan karena sentimen agama. Jangan dibawa menjadi masalah SARA, bung! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H