Ujug-ujug saja muncul si Allan Nairn. Entah apa motivasinya, entah apa maksudnya, tiba-tiba saja ia muncul dengan opininya soal Prabowo Subianto di saat hiruk pikuk jelang pilpres. Ia, dalam blog-nya, mengatakan mengenal Prabowo dan menggambarkan Prabowo secara negatif, bahkan menyebut Prabowo pernah menghina Gus Dur.
Kalau Anda mengatakan Allan muncul tanpa kepentingan, maka Anda tidak cerdas atau menutup mata. Jika dia tanpa kepentingan, mengapa ia muncul dengan opininya soal Prabowo di saat-saat seperti ini (menjelang pilpres). Mengapa tidak dari dulu. Ini pemikiran kritis sederhana saja.
Siapa sih si Allan ini?
Rupanya si Allan ini bukan tokoh baru memang dalam hubungannya dengan Indonesia. Menurut data dari Wikileaks, si Allan ini wartawan investigatif AS yang pernah dipenjara di Indonesia saat terjadi huru hara di Timor Timur.
Si Allan ini juga pendiri organisasi East Timor Action Network (ETAN), yang sukses memprovokasi lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Si Allan dan ETAN ini rajin berteriak-teriak di dunia internasional mendukung kemerdekaan Timtim. Makanya, si Allan ini pernah dicap sebagai ancaman nasional Indonesia dan dilarang masuk Indonesia.
Kabarnya, si Allan dan ETAN saat ini lagi “sibuk” di Papua. Apalagi kerjaannya kalau bukan memprovokasi agar Papua lepas dari Indonesia. Silakan cek di www.etan.org.
Anda bisa artikan sendiri, siapa si Allan ini! Jika Anda seorang patriot yang cinta tanah air, jawab pertanyaan ini, “Apa arti nama Allan Nairn bagi Anda?”
Bullshit si Allan
Bagi saya yang dibicarakan si Allan itu bullshit (omong kosong). Katanya dia menantang Prabowo (http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/27/269588444/Jurnalis-Allan-Nairn-Tantang-Prabowo), tapi sama sekali dia tak pernah muncul di publik. Dia hanya berkoar saja di blog-nya.
Kalau tidak mau dikatakan bullshit, baiknya si Allan keluar (muncul di publik).
Tapi saya yakin dia tak akan muncul di publik, karena dia tak punya bukti. Apa yang dia omongkan hanyalah karangan saja. Si Allan, saya curiga, dapat pesanan dari entah siapa di luar sana yang tak suka Prabowo menjadi presiden RI.
Katanya dia punya bukti rekaman wawancara dengan Prabowo, tapi saya search dimana-mana, tidak ada barang itu. Rupanya si Allan ini tak lebih sedang kentut di luar sana, dan dia berharap baunya sampai ke Indonesia. Tentunya ada kepentingannya, Anda sendiri silakan reka-reka apa kira-kira kepentingan kawan satu ini!
Maka, ironis sekali bagi saya kalau rakyat Indonesia memilih capres A atau B dipengaruhi oleh informasi Allan Nairn ini, seseorang yang punya kontribusi besar (memprovokasi) pada pemisahan Timtim.
Satu hal lagi yang sangat penting, bagi saya dan bagi mayoritas bangsa Indonesia yang logis dan patriotis, keutuhan NKRI adalah harga mati. Cukup sudah Timtim saja yang lepas di era Habibie dan Sipadan-Ligitan yang lepas di era Megawati. Tak boleh ada lagi sejengkal pun wilayah NKRI yang lepas dari genggaman. No more!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H