Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Adu Domba Rakyat dan DPR!

7 Oktober 2014   17:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:03 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak Sengkuni di negeri ini. Salah satunya adalah Ray Rangkuti. Opini yang menurut dia demi rakyat, bagi saya dan mungkin sebagian orang sangat provokatif dan jahat. Ray bilang presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, untuk membentuk kabinet rakyat. Jokowi-JK diminta bersekutu dengan rakyat dan mengandalkan kekuatan rakyat dalam menjalankan pemerintahan 5 tahun kedepan.

"Kita akan lihat seberapa kuat rakyat mendukung Jokowi-JK," ujar Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia yang juga salah satu anggota Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia (GDRI), Ray Rangkuti. Silakan baca selengkapnya di sini: http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/06/15132671/jokowi-jk.diharap.andalkan.kekuatan.rakyat.dalam.menjalankan.pemerintahan.

Ray yang sejak awal merupakan pendukung Jokowi (Projo) menambahkan Jokowi-JK tidak perlu khawatir dengan tekanan DPR. "Apabila DPR menghambat usulan kebijakan yang diajukan pemerintah demi kepentingan rakyat, Jokowi dapat menyampaikannya secara terbuka pada rakyat, agar rakyat dapat turut serta mengontrol atau menekan DPR," tutur Ray.

Sementara itu anggota GDRI lainnya, Jeirry Sumampouw, mengatakan, saat ini, Koalisi Merah Putih di parlemen mempunyai niat untuk menghalangi implementasi program pro rakyat milik Jokowi-JK. Jika hal tersebut terus dilakukan, nantinya Koalisi Merah Putih akan menghadapi kekuatan Jokowi-JK ditambah kekuatan rakyat. "Yang terjadi ada adu kekuatan antara rakyat dan parlemen," ucap Jeirry.

Intelektual tapi provokatif

Itulah penilaian saya terhadap pernyataan Ray dan Jeirry. Mereka yang mengaku diri intelektual, cendekia, tanpa sadar telah melakukan provokasi yang menurut saya cukup berbahaya. Walaupun saya yakin ucapan keduanya tak akan berpengaruh banyak karena orang semacam Ray dan Jeirry ini biasanya tak mengakar, tak punya massa.

Coba perhatikan, Ray memprovokasi Jokowi-JK agar menggunakan rakyat menghadapi DPR. Pertama yang saya ingin tanyakan, rakyat yang mana? Jangan lupa Jokowi-JK itu Cuma menang 7 persen, tidak mutlak. Rakyat pendukung Ray barangkali maksudnya? Nanti rakyat bingung jawabnya, Ray Rangkuti who?

Dan ingat, apapun yang terjadi. Dinamika sengawur apapun yang terjadi, DPR RI adalah lembaga tinggi negara, penyeimbang kekuatan eksekutif. Bukankah kita sudah sepakat dengan sistem seperti itu? Lha, ini kok rakyat diadu-domba untuk melawan DPR? Apa gak ngawur itu bung! Atas nama kedaulatan rakyat sekalipun, itu ngawur!

Satu lagi, rakyat pendukung Prabowo-Hatta juga banyak. Opini Ray bisa saja memancing konflik di bawah antara mereka. Jika itu terjadi, Ray harus bertanggung jawab atas opininya yang provokatif itu.

Namun, di sisi lain...

Saya setuju dengan opini Ray bahwa Jokowi-JK harus melepaskan ketergantungan terhadap partai, termasuk partai pendukungnya PDIP. Tapi ya bukan berarti membenturkannya dengan rakyat. Saya setuju ketika Ray meminta agar Jokowi-JK mengedepankan transparansi dalam menjalankan pemerintahan.

Namun, saya juga agak bingung dengan pernyataannya agar Jokowi melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan terhadap segala kebijakan yang berdampak pada kehidupan rakyat. Rakyat yang mana? Mekanismenya seperti apa? Seefektif apa cara itu?

Menurut saya, Jokowi adalah kuncinya. Jokowi harus berani melepaskan diri dari pengaruh partai pendukungnya sendiri. Salah satu cara misalnya seperti Ahok yang resign dari Gerindra. Berani tidak Jokowi melakukan itu? Saya agak sanksi dengan hal itu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun