Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pentingnya JK bagi Jokowi

20 Februari 2015   21:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:48 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14244173041986333167

[caption id="attachment_352061" align="aligncenter" width="520" caption="JOkowi dan JK berdiskusi serius sebelum pengumuman Kamis lalu. (sumber foto: www.tribunnews)"][/caption]

Saat kisruh KPK-Polri terus memanas, sebagian pihak mempertanyakan keberadaan Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla (JK). Publik mempertanyakan JK karena dulu saat menjadi wapres SBY, JK terkanl cepat dan tangkas turut memadamkan api masalah. Nah sekarang di era Jokowi, kok JK terkesan diam saja. Ada yang bilang JK dulu diback-up oleh partai Golkar sehingga kedudukannya kuat, dan sekarang berbeda suasananya.

Pertanyaan tentang JK itu terbantahkan ketika kemarin, Kamis 18/02, JK menemani Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, Jokowi membuat keputusan yang sangat memperhatikan suara rakyat kebanyakan. Jokowi membatalkan pelantikan Budi Gunawan (BG) dan juga mengangkap tiga tokoh menjadi plt pimpinan KPK.

Keputusan Jokowi itu sesuai dengan usulan Tim 9 dan suara rakyat kebanyakan. Di sisi lain, keputusan itu membuat PDIP dan KIH kecewa dan membuat kalangan DPR RI juga gerah karena mereka sebelumnya meminta Jokowi melantik BG. Seorang anggota DPR malah dengan sinis mengatakan Jokowi lebih mendengar usulan Tim 9 yang “abal-abal” ketimbang lembaga resmi DPR RI.

Peran JK

Lalu, darimana datang “keberanian” yang membuat keputusan bertentangan dengan partai pendukungnya? Jawabannya, menurut saya, adalah keberanian itu datang dari JK. Terlihat sekali peran penting JK seiring munculnya keputusan Jokowi itu.

Indikasinya bisa kita cermati sejak siang Kamis itu. tiba-tiba saja JK berada di Istana Presiden dan berbicara kepada wartawan agar jangan pulang dulu karena akan ada pengumuman penting. Lalu, belakangan juga muncul foto-foto Jokowi dan JK yang hari Kamis itu berdiskusi serius perihal kisruh Polri-KPK.

Sekitar sore, Jokowi didampingin JK dan Mensesneg Pratikno membuat pengumuman. Jokowi Nampak percaya diri membacakan keputusan dengan JK mendampinginya. Setelah itu Jokowi menyerahkan kepada Mensesneg untuk menjawab pertanyaan wartawan. Jokowi juga tak banyak komentar lagi sejak itu. Justru malah JK yang banyak membuat pernyataan di berbagai media massa, di antaranya sebuah wawancara dengan KompasTV (malam harinya).

JK terus menegaskan bahwa keputusan itu adalah dengan mempertimbangkan kebaikan bagi semuanya, terutama desakan publik. JK yakin dengan dicalonkannya Badrodin Haiti sebagai Kapolri dan dipilihnya Taufiqurrahman Ruki, Johan Budi dan Indriyanto Seno Adji akan menyelesaikan masalah dan membuat KPK dan Polri kembali harmonis.

Ruki dan Johan ditelpon JK

"Ya pastilah (dengan 3 pimpinan sementara) lebih tertib. Karena Pak Taufiqurrachman juga mempunyai background polisi, pasti lebih mengerti keadaannya," ujar JK.

Muncul kabar bahwa Ruki dan Johan Budi ditelpon JK yang memberitahu mereka akan dipilih menjadi plt pimpinan KPK. Dengan gayanya yang lugas dan cepat, JK meminta Johan Budi dan Ruki untuk memperbaiki hubungan KPK dan Polri. Langkah cepat dan tegas JK ini mengingatkan kita kepada kinerja JK di era SBY lalu.

Itu juga berarti JK menunjukkan perannya yang penting bagi Jokowi. Inilah yang sejak awal diharapkan rakyat dari JK, yaitu mendukung Jokowi agar bisa cepat dan lugas dalam menyelesaikan berbagai masalah yang akan dihadapi.

Soal PDIP yang kecewa pun, JK bahkan berani mengatakan itu tidak akan terjadi. Bagi JK, apapun keputusan presiden akan didukung oleh semua pihak, terutama PDIP. Jikapun ada masalah ya diselesaikan saja dengan baik sesuai porsinya. Beruntung sekali Jokowi mempunya JK sebagai wapres. Dan seiring berjalannya waktu Jokowi pasti akan belajar banyak dari JK agar lebih cepat dan lugas! (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun