Filsafat dakwah dalam Islam mencakup tujuan utama dakwah yang tidak hanya terbatas pada penyebaran ajaran agama tetapi juga pada pembentukan akhlak yang mulia. Dalam pandangan filsafat dakwah, metode sangat berperan penting untuk memastikan bahwa pesan agama disampaikan secara efektif. Pendekatan yangan penuh hikmah membantu penerima dakwah untuk memahami dan menginternalisasi pesan agama dengan hati yang lapang.
Tujuan-Tujuam Dakwah
1. Membangun karakter mulia.
Salah satu fondasi utama yang diharapkan dari dakwah dalam Islam adalah karakter mulia, atau akhlaq karimah. Hal ini penting karena, sebagaimana dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW, akhlak seseorang mencerminkan kualitas keimanan mereka.
2. Membangun Prinsip Fondasi Karakter.
Pendidikan Islam, baik secara formal maupun tidak formal, merupakan salah satu sumber utama dakwah yang berfungsi sebagai alat untuk membangun karakter. Sehingga peserta didik tidak hanya memahami ajaran agama secara kognitif, tetapi juga memahami aspek moral dan etika yang terkandung di dalamnya, pendidikan dakwah harus difokuskan pada pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam.
3. sebagai Proses Pembentukan Budaya Kolektif.
Dengan mengajarkan keadilan dan toleransi, dakwah akan membantu membangun budaya yang menghargai perbedaan dan saling menghormati. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah bukan hanya untuk kepentingan tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat.
Langkah-langkah penerimaan dakwah
1. Al-Taharrur min quyudi al-'Urf wat-Takholush 'an Aghlalit-taqlid.
Yaitu upaya membebaskan pemikiran dari belenggu taqlid serta menggunakan kebebasan berpikir sesuai dengan prinsip-prinsip pengetahuan.Â
2. Al-Ta'amul wa al Musyahadah.Â
Yaitu langkah meditasi (merenung) dan pencarian bukti atau data ilmiah empirik.Â
3. Al-Bahts wa al-Muwajanah wa al-Istiqra.Â
Yaitu langkah analisis, pertimbangan, dan induksi.Â
4. Al-Hukm mabni alad-Dalil wa al-Burhan.Â
Yaitu langkah membuat keputusan ilmiah yang didasarkan atas argumen dan bukti ilmiah.
Pembaruan ilmu keislaman menghadapi tantangan berupa anggapan dogma yang tidak dapat diubah, sehingga diperlukan pendekatan fleksibel dan kontekstual agar ajaran Islam tetap relevan. Kajian filsafat dakwah bertujuan merealisasikan ajaran Islam secara strategis dan relevan dengan mempertimbangkan dimensi sosial, budaya, dan psikologi umat.
Tanggapan penulis mengenai makalah yang berjudul "Filsafat Dakwah dan Pembangunan Karakter", makalah ini membahas bahwa tujuan dakwah yaitu untuk menciptakan individu atau masyarakat yang berkarakter baik, sesuai dengan nilai-nilai Islam. Makalah ini dapat dijadikan referensi dalam memahami hubungan antara filsafat dakwah dan pembangunan karakter. Terdapat beberapa saran yang bisa penulis berikan, yaitu dengan menambahkan contoh aplikasi dakwah dalam konteks nyata untuk meningkatkan pembahasan yang sudah ditulis di makalah tersebut serta berikan saran konkret untuk pengembangan metode dakwah yang relevan dengan tantangan zaman modern. Semoga dengan saran ini dapat meningkatkan kualitas akademik dan praktisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H