Mohon tunggu...
Wasfah Fauziah
Wasfah Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Komponen Utama Tarekat dalam Tasawuf

28 November 2023   15:56 Diperbarui: 28 November 2023   16:11 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara bahasa, silisalah berarti mata rantai. Dalam tarekat, silsilah adalah mata rantai yang menghubungkan kesinambungan rohani diantara mursyid yang satu dengan mursyid sebelumnya sehingga sampai kepada mursyid tertinggi yaitu Rasulullah saw. Didalam hadist dikenal dengan konsep sanad, sedangkan didalam tasawuf dikenal dengan konsep silsilah. Hadidt dikatakan shahih apabila sanad tersebut tersambung kepada Rasulullah saw, begitu pula dengan tarekat dapat dikatakan mu'tabarah apabila memiliki silsilah yang berkesinambungan sampai kepada Rasulullah saw. Jadi, fungsi silsilah dalam tarekat sama dengan fungsi sanad dalam hadist yakni untuk menjaga dan membuktikan keotentikan amaliah tarekat.


5. Wirid

Istilah wirid berasal dari bahasa arab yakni warada-yaridu ( - ) yang berarti datang berulang-ulang. Dalam tarekat, wirid adalah zikir yang dilakukan secara rutin. Setiap tarekat mempunyai beragam wirid dan ketentuannya masing-masing. Umumnya ada zikir harian, mingguan, bulanan dan lainnya. Dasar amaliah wirid dapat ditemui dalam ayat Al-Quran, surat ar-ra'd: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah-lah hati akan selalu tenteram" (QS. ar-Ra'd/13: 28).


6. Tempat

Dalam sejarah perkembangan tarekat dan tasawuf, dikenal beberapa istilah yang mengacu kepada beberapa tempat pendidikan dan juga pelatihan rohani. Terdapat beberapa nama tempat diklat rohani para sufi, antara lain ada yang menyebutnya Zawiyah yang berarti pojok. Istilah Zawiyah berarti sudut masjid yang disediakan untuk menjadi tempat istirahat para sufi pengembara. Setiap mursyid tarekat mempunyai Zawiyah, yaitu tempat berkumpulnya guru-guru dan murid-murid untuk mengadakan latihan spiritual.
Ada pula yang menyebutnya dengan ribath, yang berarti tempat mengikat. Para sufi yang menempati ribath seakan-akan sedang mengikat jiwanya agar tidak liar dan tetap berserah diri kepada Allah swt.

7. Adab

Adab adalah etika hubungan mursyid dengan muridnya dalam tarekat. Menurut Imam Ibnu 'Arabi, seorang murid dihadapan gurunya harus bersikap seperti mayat di hadapan orang yang memandikannya. Selain itu beberapa adab murid kepada mursyid adalah murid tidak boleh berprasangka buruk atau ragu terhadap mursyidnya, murid tidak boleh duduk di tempat yang biasa dipakai oleh mursyid, murid tidak boleh memakai barang yang dipakai mursyidnya, apabila mursyid menyuruhnya mengerjakan sesuatu, maka hendaklah segera mengerjakan, dan masih banyak lagi adab dan akhlak lainnya. Adab dalam tarekat merupakan kunci keberhasilan murid dalam tarekat.

Dari pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa tarekat adalah jalan atau metode untuk lebih dekat dengan Allah swt. Demikian tujuh komponen utama tarekat yang di jelaskan dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.

Dosen Pengampu:

Dr. Hamidullah Mahmud, Lc. M.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun