Mohon tunggu...
Octavianus Gautama
Octavianus Gautama Mohon Tunggu... Suami/Ayah/Pengusaha/Penulis/Pelatih/Pencetus Ide/Anak/Pembicara -

Seorang suami dengan dua anak yang masih terus belajar untuk menjaga keseimbangan antara keluarga dan karir, antara hidup dengan fokus dan hasrat untuk mengambil setiap kesempatan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Nara dan Pemimpin yang Salah Fokus

30 September 2016   09:29 Diperbarui: 30 September 2016   11:05 5051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nara Masista Rakhmatia. Tribunnews.com

Untunglah mikrofon itu diberikan kepada diplomat Indonesia, Nara Masista Rakhmatia. Sebagai pemimpin muda yang mewakili bangsa Indonesia, Nara mampu menjaga emosinya ketika hinaan diberikan kepada bangsa ini. Dan ia menghargai tujuan utama dari pertemuan tersebut, sehingga dalam hak jawab yang dipakai, ia bukan saja memaparkan pembelaan terhadap negara Indonesia, tetapi ia mengembalikan fokus pembicaraan kepada agenda utama.

Sambil mengemukakan komitmen bangsa Indonesia terhadap HAM, Nara juga mengingatkan bahaya dari penyalahgunaan kesempatan bersuara yang telah dilakukan negara-negara ini terhadap agenda dan tujuan PBB. Ia mampu mengalihkan kembali arah pembicaraan dan fokus para pemimpin dunia kepada agenda utama dari sidang majelis umum PBB tersebut.

Tidaklah heran, kita semua merasa bangga dengan diplomat muda ini. Tidaklah heran tindakannya itu dibicarakan terus di berbagai media.

ilustrasi. assets.entrepreneur.com
ilustrasi. assets.entrepreneur.com
Dan sebagai pemimpin yang ingin menjadi lebih baik lagi, kita perlu belajar dari kejadian ini. Ini kesempatan yang baik untuk menyadari mudahnya kita hilang fokus dalam pengejaran kita akan visi diri atau perusahaan. Saat ini saya ingin mengajak kita untuk belajar kembali tentang fokus, khususnya dalam pembicaraan dan rapat-rapat yang kita hadiri.

Bila para pemimpin dunia saja bisa dengan mudah kehilangan fokus pada rapat tertinggi antar bangsa, apalagi kamu dan saya di rapat-rapat kecil yang kita hadiri. 

Dan karena itu, kita tidak usah malu untuk bangkit kembali dan terus belajar menjaga fokus dalam pembicaraan dan rapat-rapat kita. Sobatku, harga yang harus dibayar untuk pembicaraan yang melenceng itu sangatlah besar untuk keuntungan bersama dan kesuksesan sebuah organisasi.

Dan tentu saja, mari kita juga belajar dari Nara, yang berani mengembalikan arah pembicaraan kepada agenda utama. Hal tersebut tidak muda, terlebih disaat ketika kita merasa bahwa diri kita sedang diserang secara tidak adil. Tetapi momen seperti itu yang bisa menunjukkan kualitas seorang pemimpin.

Hal ini tidak mudah, kawan. Mari kita terus belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun