Mohon tunggu...
Octavianus Gautama
Octavianus Gautama Mohon Tunggu... Suami/Ayah/Pengusaha/Penulis/Pelatih/Pencetus Ide/Anak/Pembicara -

Seorang suami dengan dua anak yang masih terus belajar untuk menjaga keseimbangan antara keluarga dan karir, antara hidup dengan fokus dan hasrat untuk mengambil setiap kesempatan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Raya

20 Mei 2016   10:09 Diperbarui: 20 Mei 2016   10:14 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang berkata bahwa itu adalah mimpi yang mustahil. Bukankah terlalu banyak orang yang serakah dan mementingkan diri sendiri di tanah air ini? Bukankah keegoisan telah menjadi kanker bukan hanya di kota besar, tetapi juga di kota kecil? Bukankah pemerintahan bersih adalah dua kata yang bertolak belakang? Mana ada sih politisi yang bisa dipegang kata-katanya? Bagaimana mungkin rakyat biasa bisa berbicara ditengah begitu besarnya teriakan dari raksasa-raksasa partai politik? Jangan mau diperbodoh dengan impian untuk melihat Indonesia Raya... kenyataan tidak semudah menyanyikan lagunya.

Dan banyak orang melihat dan membuang mimpi yang mustahil itu. Dan banyak yang berkata bahwa hanya orang bodoh yang memegang idealisme yang begitu tinggi. Dan seperti yang dilakukan oleh banyak tokoh-tokoh masyarakat yang ditemui oleh Dr. Wahidin, orang-orang ini memilih untuk tetap berada di status quo dengan kondisi yang sama daripada melangkah keluar dari zona nyaman dan berbuat sesuatu untuk hari esok yang lebih baik.

Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan saya dan Anda bahwa tidak selalu orang-orang yang dipandang bodoh dengan idealisme yang tinggi itu akan berhenti di tengah jalan. Dengan memandang visi kemerdekaan yang masih jauh ke depan, mereka melakukan apa yang bisa mereka kerjakan pada hari itu.

Bagaimana dengan kontribusi saya dan Anda hari ini? Hal apakah yang menjadi mimpi Anda untuk tanah air tercinta ini? Mungkin impian besar kita akan bangsa tercinta ini tidak akan tercapai dalam waktu singkat, tetapi itu tidak memberikan alasan kepada kita untuk menguburkan impian itu dan tidak melakukan apa-apa pada hari ini.

Dua puluh tahun setelah Budi Utomo berdiri, terlihatlah hasil pertama dari generasi yang sudah diperlengkapi dengan pendidikan yang lebih baik. Di bulan Oktober 1928, satu generasi baru dari pemuda pemudi Indonesia bersatu dan mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda. Mereka mengambil satu langkah lebih dekat lagi menuju Indonesia merdeka.

Dan 17 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, mimpi yang suatu waktu terdengar mustahil itu, yaitu kemerdekaan dan kebebasan dari tangan penjajah, mimpi itu kita raih dan terus dipertahankan hingga hari ini.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional! Mari kita menjadi generasi bangsa yang bisa membanggakan pendahulu kita dengan memberikan hari esok yang lebih baik untuk generasi yang akan datang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun