Mohon tunggu...
Octavianus Gautama
Octavianus Gautama Mohon Tunggu... Suami/Ayah/Pengusaha/Penulis/Pelatih/Pencetus Ide/Anak/Pembicara -

Seorang suami dengan dua anak yang masih terus belajar untuk menjaga keseimbangan antara keluarga dan karir, antara hidup dengan fokus dan hasrat untuk mengambil setiap kesempatan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Visi yang Besar untuk Bangsa yang Besar Akan Menarik Jiwa yang Besar

19 Februari 2016   07:33 Diperbarui: 19 Februari 2016   07:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: http://tekno.kompas.com"]

[/caption]Dalam perjalanan mengikuti KTT ASEAN-AS di San Fransisco, Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berkunjung ke Silicon Valley dan bertemu dengan putra putri Indonesia, khususnya mereka yang hidup di dunia teknologi. Bapak Presiden menyempatkan diri untuk bertegur sapa dengan anak bangsa ini, sekaligus membagikan visi besar untuk bangsa Indonesia. Visi itu adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Visi yang sangat besar dan sangat berani.

Dan bapak Presiden Joko Widodo tidak berhenti sampai di sana. Visi sebagai negara ekonomi digital ini bisa diartikan banyak hal oleh banyak orang. Visi ini terlalu luas dan terlalu abstrak. Karena itu, beliau mengaitkan visi ini dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang juga menjadi salah satu prioritas yang diangkat dalam pertemuan KTT ASEAN-AS ini.

Pemimpin bangsa ini menyadari bahwa dunia digital bisa berhasil bila dunia ini bisa melengkapi dunia ekonomi yang sedang berjalan. Dan dalam dunia ekonomi saat ini, sekitar 90 persen bentuk usaha adalah bentuk usaha UMKM. Oleh sebab itu, bila Indonesia ingin menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, maka Indonesia perlu menciptakan inovasi teknologi yang bisa mendukung UMKM yang ada, baik itu di bidang pertanian, perikanan, transportasi, energi dan berbagai bidang yang lain.

Seperti halnya aplikasi Go-Jek yang memberikan warna baru kepada transportasi dan distribusi, inovasi teknologi dari para technopreneurs ini diharapkan bisa memberikan warna baru terhadap perekonomian Indonesia. Dalam perjuangan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, para technopreneurs ini diharapkan mampu memanfaatkan potensi dan kesempatan yang begitu banyak, yang saat ini didukung oleh kemudahan dari pemerintah.

Untuk saat ini, mimpi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara adalah mimpi yang terdengar mustahil. Tidak banyak dari kita yang meresponi dengan senyum sinis dan tidak percaya. Tetapi buat anak-anak bangsa yang berjiwa pemberani dan suka dengan tantangan, inilah visi yang cukup besar untuk mereka. Visi yang besar memerlukan pemimpin yang besar. Dan setelah itu, bapak Presiden Joko Widodo memberikan tantangan untuk kebangkitan 1000 technopreneurs di Indonesia. Beliau mengundang pemuda pemudi yang ada di sana untuk kembali ke tanah air, berpartisipasi dan menjadi bagian dari generasi yang mulai mengejar visi yang besar itu.

Saat ini, berbagai toko online yang bermunculan memberikan gambaran terhadap keuntungan yang bisa diperoleh masyarakat, baik itu dari segi ragam pilihan, harga yang murah, serta proses pengiriman yang mudah. Dan ini hanya secuil dari potensi yang ada.

Ini dua hal yang saya bayangkan bisa terjadi bila bangsa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara:

1.     Peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan

Saat ini, tingginya harga hasil pertanian dan hasil laut tidak serta merta dinikmati oleh para petani dan para nelayan. Kebanyakan petani dan nelayan harus melewati beberapa jembatan sebelum hasil usaha mereka sampai ke tangan konsumen. Bila inovasi teknologi memungkinkan terjadinya kemudahan untuk mempertemukan petani, nelayan dan konsumen, maka kedua belah pihak akan sama-sama menikmati keuntungan dalam hal harga dan ketersediaan barang. Buat para petani dan nelayan, inovasi ini memungkinkan mereka untuk memasarkan produk mereka kepada pasar yang membutuhkan dan tidak terikat pada pasar lokal yang terkadang over-supply.

Inovasi teknologi juga memungkinkan para petani dan para nelayan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim dan mengurangi kerugian, baik material maupun korban jiwa.

2.     Peningkatan kesejahteraan kota

Saya hidup di Makassar, yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Walau banyak kemajuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kami, saya sering mendapati diri merasa bahwa perubahan ini kurang cepat. Saya membayangkan adanya inovasi teknologi yang memampukan setiap warga kota untuk berpartisipasi bersama mewujudkan kesejahteraan kota, bahkan menjaga keamanan kota.

Misalnya ketika kita melihat lampu lalu lintas yang rusak. Hanya dengan sebuah aplikasi, kita mengirim foto lampu yang rusak, yang secara otomatis mereka lokasi foto itu diambil. Foto itu kemudian akan terkirim dan pihak yang bersangkutan akan segera menerima alert untuk segera turun dan menangani permasalahan yang ada.

Bayangkan bila hal yang sama bisa dilakukan terhadap pengemudi yang urak-urakan, geng motor, serta anak-anak terlantar dan fakir miskin yang perlu segera mendapatkan perhatian. Dengan satu aplikasi, berbagai birokrasi yang rumit bisa dihapus dan kesejahteraan kota bisa ditingkatkan.

 

Dua hal diatas merupakan impian dan harapan yang menyertai visi Indonesia sebagai negara ekonomi digital. Bagaimana harapan kamu terhadap Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara?

Sadar atau tidak, kita merupakan bagian dari solusi dan harapan yang diimpikan oleh pemimpin negeri ini. Masa depan bangsa Indonesia dan potensi yang begitu banyak itu menanti gerakan dari kita. Bila kamu dan saya memiliki visi dan impian untuk merubah negeri ini menjadi negeri yang lebih baik, maka inilah saatnya untuk kita perkuat visi itu dan melakukan bagian kita.

Seseorang dikatakan sebagai pemimpin bila ia mampu mengajak orang untuk mengikut dia menuju masa depan yang ia lihat. Seorang pemimpin bukan hanya seseorang yang memiliki visi akan masa depan yang lebih baik, tetapi orang itu mampu membagikan visi itu dan menarik orang lain untuk berjuang bersama menuju masa depan itu. 

Bapak Presiden Joko Widodo sudah membagikan visi besarnya untuk Indonesia. Dan dalam visi itu, setiap kita mendapat kesempatan untuk mengambil bagian dan melakukan bidang yang menarik buat kita.

Jadi, apakah mimpi kita untuk Indonesia yang lebih baik? Sudahkah mimpi itu kita bagikan kepada orang lain? Adakah kita melakukan sesuatu dengan mimpi itu?

Setiap kemajuan dimulai dari satu langkah perubahan. Dan setiap perubahan dimulai dari sebuah visi untuk hari esok yang lebih baik.

Dapatkanlah visimu untuk Indonesia dan berjuanglah memajukan negeri ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun