"Puisi untuk satu-satunya cinta dalam hidupku!
Zakiah Nurmala...
Disini! disaksikan pusara Jim Morrsion, ku katakan padamu!
Rampas jiwaku!
Curi masa depanku!
Jarah harga diriku!
Rampok semua milikku!
Sita!
Sita semuanya!
Mengapa kau masih tak mau mencintaiku?!"
Bahkan, bentuk ketak berdayaan itu ditegaskan dalam bentuk kutipan seorang penyair yang menggambarkan dengan tepat hati seorang Arai; "Love me or just hate me but spare me with your indifference" (cintai aku atau sekalian benci aku, tapi jangan mengacuhkanku). Namun, dalam novel Maryamah Karpov (seri terakhir dari tetralogi laskar pelangi) akhirnya Arai bisa bersatu dengan Zakiah Nurmala. Nampaknya lemparan lumpur itu memang meninggalkan bekas yang mendalam dalam tembok hati Zakiah.
Intinya, ketika kita sudah berdamai degan sendiri, gak ngarep banget bahkan di tahap "Wis mpun Gusti, terserah Panjenengan mawon". Pasti Allah kasih tanpa di duga-duga. Teorinya begitu kira-kira. Tapi praktiknya beraaat, kalau lagi ada hati bawaannya ingin memiliki.
Serang, Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H