[caption id="attachment_209245" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption]
Sudah bisa ditebak, bahwa twitter Denny Indrayana soal: Advocat Koruptor adalah Koruptor, bakal menimbulkan reaksi keras dari kalangan Advocad. Pengacara kondang OC Kaligis pun tak tinggal diam dengan melaporkan Denny Indrayana ke Polisi, karena menganggap ungkapan Denny Indrayana di twitter tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap profesi advocat. Publik secara umum ada yang mendukung pernyataan Denny Indrayana tersebut, namun tak sedikit pula yang ikut mengecamnya.
Menyaksikan acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One malam tadi, yang bertajuk Denny Indrayana: Advocat Koruptor adalah Koruptor, yang mayoritas (tentu saja) dihadiri para lawyer ibukota, bisa ditebak: terjadi pembantaian terhadap Denny Indrayana.
Hanya kalangan pegiat antikorupsi yang cenderung berpihak kepada Denny Indrayana, misalnya: ICW, PUKAT UGM dan YLBHI. Beberapa advocat ada juga yang berusaha berpikir jernih untuk tak semata-mata memojokkan Denny Indrayana, seperti: Alex Lay, Ruhut Sitompul dan Nasrullah. Namun secara umum para advocat jelas kontra terhadap pernyataan Denny Indrayana yang dinilai kontroversial tersebut. Beberapa yang kontra dengan Denny Indrayana mampu berargumen secara intelek dan elegan. Namun ada juga yang kampungan bak tak pernah makan sekolahan saja. Bukannya beradu argumen terhadap pernyataan Denny Indrayana secara intelek dan ilmiah, justru mengumbar hinaan fisik dan merendahkan martabat Denny Indrayana secara tak manusiawi.
Seorang advocat bernama Indra Sahnul Lubis sungguh tak pantas mengumbar hinaan kepada fisik Denny Indrayana dan martabatnya sebagai manusia. Di ILC tadi Sahnul mengumpat Denny secara fisik, dengan mengatakan (kurang lebihnya), " Lihat saja, secara bentuk fisik Denny Indrayana itu kelihatan sebagai orang yang punya kelainan jiwa..bla...bla..., bentuk kepalanya saja sudah kelihatan kalau Dia bla..bla..bla, pantasnya Dia itu sebagai penunggu Masjid...bla.."
Tak urung hinaan Indra Sahnul Lubis itu memancing emosi Sujiwo Tejo," Hey, anda tak beretika dengan menyerang fisik orang!"
Sungguh saya sangat mengecam keras seorang advocat terhormat (Indra Sahnul Lubis) yang kenyataannya lebih buruk dari Denny Indrayana (yang dituduh menghina advocat), karena Indra Sahnul Lubis dengan keji menyerang fisik seseorang dan martabat seseorang. Salut juga dengan Sujiwo Tejo yang dengan kesatrianya berani melawan terhadap pelecehan fisik terhadap seseorang itu.
Ada juga Hotma Paris Hutapea, yang berkali-kali meledek para aktivis (ICW dan PUKAT) sebagai "miskin". Beruntung masih ada seorang advocat senior yang masih punya hati nurani dengan mengkritik si Hotma agar tak menghina "kemiskinan" seseorang (para aktivis di ILC tersebut).
Disini berlaku: Jari telunjuk mengarah ke orang lain, empat jari lainnya ternyata menunjuk ke diri sendiri. Menuduh orang menghina (profesinya) kenyataannya dirinya sendiri lebih parah dengan menghina fisik orang lain dan martabatnya secara keji, seperti ditunjukkan oleh Indra Sahnul Lubis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H