Waktu muat yang terpaut 2 mingguan (tanggal 14 Juni & tanggal 28 Juni), berarti ada kesengajaan setelah dimuat di Bali Post, ybs mengirimkan lagi ke Suara Karya. Bahkan setelah saya cek, pemuatan di Bali Post itupun sudah diunggah di blog pribadinya pada tanggal 14 Juni, artinya ybs sudah mengetahui tulisannya dimuat, lantas belakangan mengirim ulang ke media lain.
Masalah artikel ganda (sama) dimuat dua koran berbeda adalah jamak ditemukan, namun biasanya jarak pemuatan hanya berkisar 1-2 hari saja. Bahkan kebanyakan termuat di dua koran pada tanggal yang sama.
Artinya, kebanyakan artikel sama di dua koran terjadi karena sang penulis saat mengirim pertama kali memang sengaja mengirimkannya di dua koran sekaligus, motifnya hanya untuk jaga-jaga kalau di satu koran meleset, siapa tahu koran satunya lagi dimuat. Ini kebanyakan yang terjadi, bahkan para penulis terkenal bergelar profesor doktor pun kerap melakukannya.
Namun, kasus Jusman Dalle lain dengan yang terjadi secara umum, yaitu selisih pemuatan 2 Minggu, artinya ada semacam kesengajaan setelah tahu dimuat di satu koran lantas beberapa waktu kemudian mengirimkannya lagi ke koran lain. Saya kebetulan tahu bahwa Bali Post dan Suara Karya akan memuat tulisan yang masuk maksimal 5 harian dari pengiriman, tak lebih dari itu.
Artikel ganda ini kemungkinan besar dilandasi motif (biar dapat) honor ganda. Berbeda dengan artikel ganda yang umum, dengan motif "bikin cadangan" jaga-jaga kalau meleset di koran satunya, masih punya cadangan koran lain.
Saya tidak ingin menghakimi siapapun, hanya saja ini untuk pelajaran bagi penulis lainnya agar jujur dalam berkarya. Ini semata juga anjuran teman saya (di salah satu media tadi) agar mengungkapkan ini.
So, jujurlah dalam berkarya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H