Mohon tunggu...
Warta Barling Mas Cakeb
Warta Barling Mas Cakeb Mohon Tunggu... Editor - Portal Berita Up to date

Berita Aktual Seputar Banyumas,Cilacap,Banjarnegara,Purbalingga dan Kebumen.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Hutan Tak Segampang Membuat Kerajaan

31 Januari 2020   14:22 Diperbarui: 31 Januari 2020   14:22 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendamping RHL Saat Mengikuti Evaluasi kegiatan Penanaman RHL 2019 di BPDAS SOP Jogja | Dokpri

Kawasan Lereng Gunung Slamet bagian Selatan dan barat sudah tertanami dengan aneka jenis tanaman RHL di tahun 2019, di RPH Baturraden sendiri sudah tertanam seluas +- 181 ha.

Di RPH Jatilawang Seluas +- 78 Ha juga telah dilakukan penanaman dengan aneka jenis tanaman Konservasi yang memiliki nilai ekonomi (Petai,Gamal,Kopi dll).

Penanaman dilakukan dengan kerjasama antara Kementerian LHK (BPDASHL SOP) dan Perum Perhutani. Pengerjaannya dilakukan bersama masyarakat sekitar kawasan Lindung dan dipantau oleh LSM Pendamping, TNI dan POLRI.

Hutan Jawa (Produksi,Produksi terbatas ataupun hutan Lindung)  tak bisa dihindarkan dari persinggungan dengan kompleksitas kepentingan manusia. Kelola hutan Jawa harus mampu merespon dinamika yang ada namun dengan tetap pada koridor mewujudkan dan mempertahankan kelestarian sumberdaya hutan

Karena itu dibutuhkan sistem kelola yg menjamin negara hadir secara otoritatif namun pada saat yang sama mengakui, menghargai, dan mengakomodasi eksistensi masyarakat dengan segenap dinamika sosial budaya dan ekonominya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sejak awal tahun 1950-an, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai program rehabilitasi. Pada masa lalu, sebagian besar program rehabilitasi dikendalikan oleh pemerintah, tergantung pada pendanaan dari Pemerintah Indonesia dan donor internasional dan umumnya terfokus pada aspek-aspek teknis. Pengaturan kelembagaan untuk melaksanakan program rehabilitasi secara efektif di lapangan belum dikembangkan. Sebagai akibatnya, teknik rehabilitasi kurang diadopsi oleh masyarakat setempat, baik yang tinggal di dalam maupun di sekitar wilayah sasaran. Pendekatan inovatif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan program rehabilitasi, juga pada saat yang bersamaan dapat memberikan manfaat sosial-ekonomi kepada perusahaan dan masyarakat setempat.

KLHK melalui Ditjen PDASHL telah menyusun operasionalisasi corrective actions, yang merupakan arahan Presiden dan Menteri LHK. Aksi disini bukan hanya untuk menanam, tetapi juga membangun hutan

Dari sedikit latar belakang diatas, kita dapat mengetahui bahwa pengelolaan Sumberdaya hutan dalam segala hal harus melibatkan masyarakat Desa Hutan melalui LMDH.

Rehabilitasi Hutan Lindung juga harus dikerjakan Bersama selama itu dilaksanakan dikawasan pangkuan Perum Perhutani.

Perencanaan, Persiapan , pelaksanaan dan bahkan Evaluasi pun seharusnya dilaksanakan bersama sebagai media pembelajaran bagi LMDH juga untuk menumbuhkan Rasa Memiliki dan tanggungjawab sebagai sesama pengelola Hutan.

Pembangunan Hutan adalah membangun hutan secara keseluruhan, termasuk SDM masyarakat Desa Sekitar Hutan yang selama ini terstigma sebagai masyarakat dengan SDM Rendah.

Tujuan yang baik, harus dilaksanakan dengan cara -- cara yang baik.

Semoga melalui peranan Pendamping Masyarakat Program Rehabilitasi Hutan Lindung tahun 2019 ini masyarakat dapat terlibat aktif dalam membangun Hutan bersama dengan Perhutani dan BP DAS HL Serayu Opak Progo sehingga Hutan Lindung kita menjadi Hutan yang memberikan Manfaat Ekologi,ekonomi agi kelangsungan ekosistem.

Mulai Bulan Mei 2019, Lahan Hutan Lindung di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga (Lokasi Dampingan) di RPH Baturraden dan Jatilawang telah dilaksanakan kegiatan Penanaman Hutan Lindung, Dengan Melibatkan berbagai unsur masyarakat yang ada disekitar Hutan mulai dari Perhutani,Aparat Kepolisian dan TNI, LMDH, dan Para pegiat lingkungan dalam berbagai wadah organisasi terlibat di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun