Mohon tunggu...
Warsa Aulia Yanpareri
Warsa Aulia Yanpareri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Pertanian

Penyuluh Pertanian - Pembaca - Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kembalikan Jerami Padi ke Sawah

12 Juni 2023   15:40 Diperbarui: 12 Juni 2023   15:50 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil pembusukan dari jerami banyak manfaatnya untuk tanah yang akan ditanami padi. Pada konsep "Pertanian Jadam", bahan organik dan atau bakteri yang baik untuk tanah berasal dari tanaman yang ada di atasnya. Itu juga yang kita lakukan pada proses membusukkan jerami di sawah.

Menurut Mul Mulyono Sutedjo dalam Buku "Pupuk dan Cara Pemupukan" (2008), dalam satu hektar sawah menghasilkan kurang lebih 2,5 - 6 ton gabah dan 5 - 12 ton limbah jerami padi. Dalam 5 ton jerami mengandung antara lain 22 kg Nitrogen (N), 11 kg P2O5 (Fosfor), 50 kg K2O (Kalium), 13 kg CaO, 6 kg MgO.

Jika kita konversikan ke dalam bentuk pupuk yang dijual di pasaran maka memberikan 5 ton jerami setara dengan memberikan pupuk sebanyak:

  1. 47,8 kg Urea (pupuk urea mengandung 46% Nitrogen),

  2. 30,5 kg SP36 (pupuk SP36 mengandung 36% Fosfor), dan

  3. 83 kg KCl (pupuk KCl mengandung 60% Kalium).

Bahkan di beberapa penelitian disampaikan bahwa dalam 5 ton jerami mengandung 104 kg K2O sehingga setara dengan memberikan pupuk KCL sebanyak 173 kg.

Informasi kandungan unsur hara pada pupuk Urea, SP36 dan KCl dapat dilihat di e-catalog pupuk PT Pupuk Indonesia Holding Company pada sahabatpetani.com/product.

 Sebetulnya jika kita tahu manfaat jerami seperti di atas maka pengelolaan limbah jerami seharusnya bisa dilakukan dengan baik dan ramah lingkungan. Mengingat harga pupuk, terutama pupuk non subsidi yang semakin meningkat maka pola pengelolaan limbah jerami di petani harus perlahan-lahan diubah.

Mengembalikan jerami ke tanah sama dengan memberikan pupuk tambahan bagi tanaman di musim berikutnya. Pemberian pupuk kimia bisa dipangkas dan tentu saja biaya pembelian pupuk juga dapat dikurangi. Di samping itu lingkungan di sekitar sawah juga akan terbebas dari polusi udara pembakaran jerami karena jerami dikembalikan lagi ke tanah. Wal hasil kualitas udara meningkat, kantong pun tidak sekarat gara-gara biaya pupuk yang mahal.

Daftar Pustaka

Sutedjo, Mul Mulyono, Ir., (2008), Pupuk dan Cara Pemupukan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun