Mohon tunggu...
WAROY JOHN
WAROY JOHN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Simple

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Membangun Jembatan Keempatian: Mewujudkan Akses Kesehatan yang Adil untuk ODHA

3 Juni 2023   11:17 Diperbarui: 3 Juni 2023   11:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Jangan biarkan stigma dan ketakutan menghalangi belas kasih dan dukungan kita terhadap mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Jadilah sumber inspirasi dengan memberikan dukungan, pengertian, dan penerimaan. Bersama, kita dapat membangun masyarakat yang berempati, inklusif, dan menghapuskan diskriminasi terhadap HIV/AIDS."(WJ)

Ketika kita melihat melampaui diagnosis dan menyadari bahwa ODHA juga manusia, kita membangun jembatan keempatian dan persamaan. Jangan perjual belikan hak pengobatan mereka, melainkan bersama-sama berjuang untuk menciptakan akses kesehatan yang adil dan terjangkau bagi semua, tanpa memandang status kesehatan. Kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap individu, termasuk ODHA, mendapatkan perawatan yang pantas dan layak.

Penyakit HIV/AIDS telah lama menjadi masalah global yang menghantui masyarakat. Di balik statistik dan data yang sering kali mengaburkan identitas individu, kita harus ingat bahwa setiap angka merepresentasikan nyawa dan pengalaman manusia yang berharga. Orang-orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah bagian integral dari komunitas kita. Mereka adalah anak-anak, pasangan, saudara, teman, dan tetangga yang memiliki mimpi, aspirasi, dan keinginan yang sama seperti kita semua.

Namun, terlalu sering ODHA menghadapi tantangan yang memilukan, baik dalam bentuk diskriminasi, stigma, maupun akses terbatas terhadap perawatan yang mereka butuhkan. Sangat tidak adil jika mereka harus bertarung tidak hanya melawan penyakit mematikan ini, tetapi juga harus melawan prasangka dan kesulitan akses ke perawatan kesehatan yang pantas. Inilah saatnya bagi kita untuk bersatu dan mengubah paradigma ini.

Membangun jembatan keempatian dimulai dengan kesadaran dan pemahaman. Kita perlu melampaui label dan stereotip yang melekat pada HIV/AIDS, dan melihat ODHA sebagai individu yang memiliki hak-hak yang sama seperti kita. Mereka bukanlah "mereka" atau "mereka yang berisiko," tetapi saudara kita yang membutuhkan dukungan dan pemahaman kita. Mereka layak mendapatkan perawatan yang berkualitas dan layanan kesehatan yang tidak diskriminatif.

Namun, kebutuhan ODHA tidak dapat terpenuhi jika kita tidak bersama-sama berjuang untuk menciptakan akses kesehatan yang adil dan terjangkau bagi semua. Kebijakan dan sistem perawatan kesehatan harus berfokus pada inklusivitas dan keadilan, tanpa memandang status kesehatan atau kemampuan finansial. Kita harus memastikan bahwa pengobatan dan perawatan yang diperlukan tersedia secara luas dan dapat dijangkau oleh semua orang, termasuk ODHA.

Tantangan ini juga menuntut adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sipil. Perlu ada investasi yang cukup dalam penelitian, pengembangan obat, dan program pencegahan HIV/AIDS. Selain itu, pendidikan yang akurat dan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini harus diprioritaskan. Dengan memperkuat dukungan komunitas dan mempromosikan kesadaran, kita dapat memecah stigma dan menciptakan lingkungan yang mendukung ODHA dalam perjalanan mereka menuju pemulihan dan kehidupan yang bermakna.

Setiap individu berhak mendapatkan perawatan yang pantas dan layak, tidak peduli latar belakang, orientasi seksual, atau status kesehatan mereka. Dalam menghadapi HIV/AIDS, kita tidak boleh melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari persamaan dan martabat. Jika kita ingin membangun dunia yang lebih adil dan inklusif, kita harus berjuang bersama-sama menghentikan diskriminasi dan stigma terhadap ODHA, dan memastikan bahwa mereka memiliki akses yang setara ke perawatan kesehatan.

Ketika kita membangun jembatan keempatian, kita melangkah menuju masyarakat yang lebih manusiawi dan peduli. Mari bergerak maju sebagai agen perubahan yang membantu mewujudkan akses kesehatan yang adil dan terjangkau bagi ODHA. 

Mari bersatu dalam menjaga hak asasi manusia dan menjadikan dunia ini tempat di mana setiap individu, tanpa terkecuali, dapat hidup dengan martabat dan kesempatan yang sama. (WaroyJohn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun