Mohon tunggu...
WAROY JOHN
WAROY JOHN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Gereja dalam Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi ODHA

28 Maret 2023   01:50 Diperbarui: 28 Maret 2023   02:15 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gereja juga dapat mengadakan acara dan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi stigmatisasi dan diskriminasi terhadap ODHAdan meningkatkan kesadaran tentang kondisi mereka.

Pada akhirnya, gereja harus memainkan peran aktif dan berkomitmen dalam memperjuangkan keadilan sosial bagi ODHA. Melalui penghormatan terhadap martabat manusia, pendidikan dan pemahaman, bantuan dan dukungan, advokasi dan kampanye, inklusivitas dan keragaman, aksesibilitas perawatan dan pengobatan, kesadaran dan pencegahan, serta mengurangi stigmatisasi dan diskriminasi, gereja dapat memperjuangkan keadilan sosial bagi ODHA dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

KAJIAN TEOLOGIS

Markus 2:17, yang mengatakan: "orang yang sehat tidak memerlukan tabib, melainkan orang yang sakit; aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa."

Ayat ini menunjukkan bahwa yesus datang untuk menyembuhkan orang yang sakit dan memperlihatkan belas kasihan kepada orang yang berdosa. Dalam konteks kajian teologis terhadap ODHA, ayat ini menunjukkan bahwa orang yang hidup dengan hiv/aids harus menerima perawatan dan dukungan dari orang-orang yang sehat, termasuk gereja dan umat kristen.

Sebagai umat kristen, kita harus memperlihatkan belas kasihan dan perhatian kepada ODHA, karena mereka termasuk dalam kelompok orang yang sakit dan berdosa. Kita harus menunjukkan kasih kristus kepada mereka dengan membantu memenuhi kebutuhan praktis mereka dan memberikan dukungan spiritual.

Ayat ini juga menunjukkan bahwa yesus memandang semua orang sama di hadapan-nya. Oleh karena itu, orang yang hidup dengan hiv/aids memiliki nilai yang sama di mata-nya dan berhak mendapatkan kasih dan belas kasihan dari orang lain.

Dalam kajian teologis terhadap ODHA, kita harus melihat orang yang hidup dengan hiv/aids sebagai bagian dari umat manusia yang berharga di mata allah. Kita harus memperlihatkan kasih dan perhatian kepada mereka dan membantu mereka memperoleh perawatan dan dukungan yang dibutuhkan untuk hidup dengan martabat dan kehormatan.

Kajian teologis terhadap ODHA juga dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek, seperti pandangan gereja terhadap ODHA, tanggung jawab gereja terhadap orang yang hidup dengan hiv/aids, dan hubungan antara hiv/aids dan iman kristen.pandangan gereja terhadap ODHA dapat dibahas dalam konteks pandangan kristen tentang kasih, belas kasih, dan kesetaraan. 

Sebagai contoh, kajian teologis dapat meninjau bagaimana ajaran kristen mengajarkan pentingnya mengasihi sesama manusia tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau kondisi kesehatan. Pandangan teologis juga dapat mengevaluasi apakah ada unsur diskriminasi terhadap ODHA dalam ajaran gereja dan bagaimana hal ini dapat dikurangi.

Tanggung jawab gereja terhadap ODHA dapat dibahas dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti dukungan praktis, spiritual, dan sosial yang diberikan oleh gereja kepada ODHA. Kajian teologis juga dapat membahas bagaimana gereja dapat memfasilitasi akses ODHA ke layanan kesehatan, sumber daya sosial, dan dukungan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun