Misi 30 Tahun Maha Guru Lionel H. Nasution dalam upaya melestarikan ilmu tertua di muka bumi ini patut di teladani, dimana ilmu ini jika dibiarkan justru akan di claim oleh bangsa lain yang mana mereka sangat giat belajar sampai saat ini. llmu anatomi jiwa manusia yang berdasarkan latihan ilmu tenaga murni mulai punah, dan dari sejumlah 12 (dua belas) tingkatan yang sebelumnya itu dikuasai/dimiliki oleh sekian banyak orang, hanya terdapat 10 (sepuluh) tingkat yang ada pada saat itu masih bisa dikuasai/dipertahankan. Seorang wanita yang sangat kuat, tegas dan berani memutuskan untuk memulai cara pewarisan ilmu ini melalui suatu cara yang disebut "Pengajaran antara guru dan murid" untuk sesudah itu diteruskan ke murid-murid lainnya digenerasi berikutnya.
Wanita pemegang llmu Tingkat Sepuluh ini mewariskan ilmu kepada murid utamanya kemudian murid utamanya tersebut menguasai/memiliki sampai tingkat yang ke-9. Pemegang tingkat ke-9 tersebut mewariskan sampai dengan tingkat ke-8 juga kepada murid utamanya. Baik pemegang tingkat ke-9 dan ke-8, sperti pendahulunya yang menguasai sampai tingkat ke-10, adalah wanita. Ketiga-tiganya memusatkan kehidupan dan pengajarannya di tiga tempat khusus yang mana pada saat mereka masih hidup tentunya tempat-tempat tersebut tidak/belum sama (baik nama dan situasinya) dengan yang kita kenal pada saat kita hidup hari ini. Tiga tempat khusus tersebut adalah kawasan/daerah di sekitar tempat yang kita kenal saat ini dengan sebutan "Bagian selatan Jawa Timur, Himalaya dan Gunung Bromo "
Bagaimana semua hal ini diketahui dan dapatkah kita sebagai manusia-manusia abad ke-20 ini membuat suatu kesimpulan/analisa, sekaligus menghayati kesemuanya itu, sedangkan kepunahan llmu dan para pewarisnya terjadi selama 3030 tahun yang lalu? Hanya keajaiban yang luar biasa yang mungkin mewraih/menjangkau/membantu mamahami keseluruhan arti dari "Ilmu tertua di bumi ini”, lebih-lebih lagi setelah melihat kanyataannya, untuk memahami isi Ilmu (tertua) ini sudah tidak memungkinkan, tentunya lebih tidak memungkinkan lagi bagi kita untuk melihat secara jelas mengenai sejarah pewarisnya.
Keajaiban yang luar biasa yang dinanti-nantikan ternyataada/datang pada tahun 1907 Masehi di Himalaya. TAHUN 1907 Pada tahun 1907, Tagashi yang pada saat itu berusia 20 tahun berasal dari Tibet daratan Himalaya, mengembara ke arah Utara Tibet dan kemudian menemukan "Buku Kulit" berisikan simbol atau tanda/petunjuk yang sama sekali tidak ada kesamaannya dengan tulisan-tulisan yang dikenal dimana pun juga pada waktu itu. Tagashi membutuhkan 40 tahun lamanya untuk mempelajarinya dan pada tahun 1947 Beliau mulai "dipaksa" keluar dari tempat pertapaannya (di bagian Utara Tibet) sesudah diserang secara beruntun oleh kelompok-kelompok manusia yang berasal dari asia, Eropa dan Ameri kayang masing-masing "memproklamirkan" bahwa merekalah "Pemilik llmu" yang bukunyaada ditangan Tagashi. Beliau (Tagashi) semakin yakin akan kesimpulan/analisa yang diperolehnya selama 40 tahun itu, yaitu "Buku kulit berisikan simbol dan tanda yang tidak dikenal lagi " tersebut adalah merupakan suatu kumpulan pewarisan ilmu dari generasi- generasi yang pernah menguasai ilmu tersebut namun sudah lama punah.
Serangan-serangan yang Beliau hadapi menambah besarnya keyakinan beliau, lebih-lebih lagi setelah mengatasi serangan tersebut ternyata segala sesuatunya yang tunjukkan oleh pihak lawan adalah justru membantu menjelaskan akan adanya "suatu misi untuk mencari dan menggali kembali" ilmu yang sedang ditekuninya itu, dan kelompok- kelompok penyerang pada saat itu pun mau tidak mau mangakui kekuatan Tagashi di dalam hal membuktikan keberhasilan meraih suatu tingkatan ilmu yang selama ini dicari bukunya. Tiga kelompok penyerang yang terkuat mematuhi usul perdamaiannya Tagashi, dan bersama dengan beliau ketiga tiganya turut serta dalam mem pelajari/mandalami/menyempurnakan arti dan isi kesemuanya yang tersirat dibalik tulisan-tulisan di buku, yangmana tetap dimiliki oleh Tagashi.
Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok yang menamakan diri mereka "Invos", "Ensty" dan "Kateda". Dan kesimpulan yang disetujui bersama adalah sebagai berikut: Buku yang dimiliki Tagashi disebut "Tujuh Rahasia", dan Tujuh Rahasia tersebut termasuk juga berisikan rahasia atau kunci pewarisan Ilmu selengkapnya sampai dengan tingkat yang ke -12 (Ilmu Anatomi Jiwa Manusia) berdasarkan 7 Tingkatan tenaga Murni yang mana harus melalui latihan dan pembuktian secara Internal Heat, Inner Vision, Inner Voice dan Inner Peace.
Dalam 7 tingkatan tenaga Murni (Central Power) dan 4 tingkatan pembuktian tersebut di atas berarti ada sejumlah 11 tingkatan, sedangkan yang lengkap adalah 12 tingkatan. Dimana dan apa bentuknya satu tingkatan yang hilang? "Missing Link" adalah sebutan Tagashi dan pimpinan ketiga kelompok terhadap satu tingkatan yang hilang tersebut, dan hal ini melahirkan suatu tekad bagi Tagashi untuk terus mencari jawaban selengkapnya mengenai "Missing Link" atau "Garis hubungan yang hilang" tersebut. Untuk itu Tagashi harus melanjutkan pengembaraannya ke arah Selatan (Asia Tenggara), sesuai juga dengan analisa/kesimpulan yang diperoleh sebelumnya oleh tiga kelompok (dan Tagashi sendiri) selama itu, yaitu "Ilmu selengkap-lengkapnya berasal dari satu daerah di kawasan Asia Tenggara sewaktu kawasan itu belum terbagi-bagi dan diberikan nama-nama tertentu di abad ini, dan Buku Tujuh Rahasia itu pun dibawa ke Himalaya sekitar 700 tahun yang lalu sewaktu ada satu "Kerajaan" dari kawasan asia Tenggara tersebut yang berkembang sampai mampu melangkah di daerah Himalaya (pada waktu itu) untuk maksud yang tidak jelas bagi Tagashi dan ketiga kelompok tersebut.
Yang sudan jelas adalah ilmu ini berusia ribuan tahun dan mulai punah sekitar 3000 tahun yang lalu, sedangkan sekitar 1000 tahun yang lalu pernah diusahakan untuk diwariskan kembali oleh Maha Guru-Maha Guru dari kawasan Himalaya yaitu keluarga Kei, kemudian Inja dan yang terakhir Kateda. Itu sebelum Buku Kulit "Tujuh rahasia" dibawa dan ditanam di Himalaya yang mana ini berarti juga bahwa barang siapa yang membawa Buku ini ke Himalkaya (700 tahun yang lalu) tentunya pernah "gagal" di dalam meneruskan langkah almarhum Maha Guru Kateda sebelumnya. Mungkin saja karena adanya Missing Link tersebut?
Walaupun sampai pada titik kesimpulan ini sudah diperoleh juga nama-nama Maha Guru (wanita) yang pernah mencapai tingkatan ke-10, 9, 8 yang hidup disaat 3000 tahun yang lalu, yaitu Ensty, Winsana, Okusa. Yang dimaksud dengan tiga tempat khusus atau pusat dari asal-usul Ilmu ini adalah:
- Himalaya dimana Okusa pernah memusatkan pewarisan ilmu (sebelum masanya Kei).
- Bromo dimana Winsana pernah menetapkan bahea semua pewaris/Maha Guru Ilmu ini harus dilatih dan diuji di sana.