Mohon tunggu...
Waroifatul Musdalifah
Waroifatul Musdalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi, nice to see you

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Mindfulness dalam Pendidikan: Membangun Fokus dan Empati di Kelas

24 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:03 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, kemampuan untuk tetap fokus dan empati menjadi keterampilan yang semakin penting. Salah satu pendekatan yang mulai mendapat perhatian luas adalah penerapan mindfulness di kelas.  Mindfulness adalah kesadaran pikiran, perasaan, sensasi tubuh dan lingkungan sekitarnya secara penuh. Sadar utuh terkait dengan keterbukaan, tidak menghakimi, ramah, ingin tahu, menerima, penyayang, dan baik hati. Menerapkan mindfulness dalam pendidikan merupakan strategi yang efektif untuk membantu siswa dan guru membangun fokus dan empati di kelas. Dalam konteks pendidikan, mindfulness membantu siswa mengembangkan keterampilan regulasi emosi, meningkatkan konsentrasi, dan memperkaya pengalaman belajar

Manfaat Mindfulness dalam Pendidikan

  • Fokus dan Konsentrasi

Bagi pendidik, mindfulness dianggap dapat meningkatkan fokus dan kesadaran,meningkatkan daya tanggap terhadap kebutuhan siswa, meningkatkan keseimbangan emosional, mendukung manajemen dan pengurangan stres, mendukung hubungan yang sehat di tempat kerja dan di rumah, meningkatkan suasana kelas, dan mendukung kesejahteraan holistik. Bagi siswa, manfaat mindfulness adalah mendukung keinginan untuk belajar, meningkatkan kinerja sekolah, meningkatkan perhatian sebelum ujian, mengurangi kecemasan ujian, meningkatkan refleksi diri dan ketenangan, meningkatkan partisipasi kelas dengan mendukung kontrol impuls, menyediakan alat untuk pengurangan stres, meningkatkan pembelajaran sosial dan emosional, mendorong perilaku prososial dan hubungan yang sehat dan mendukung kesejahteraan umum

  • Regulasi Emosi

Siswa yang memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik cenderung lebih mampu menghadapi tantangan di sekolah, berinteraksi dengan teman sebaya secara positif, dan mencapai hasil akademis yang lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa teknik konseling mindfulness dapat secara signifikan meningkatkan regulasi emosi siswa di sekolah, terutama bagi mereka yang sebelumnya memiliki tingkat regulasi emosi yang rendah. Dengan demikian, program-program yang mengajarkan mindfulness dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung perkembangan emosional siswa.

  • Membangun Empati dan Keterampilan Sosial

Mindfulness membantu siswa mengenali perasaan mereka sendiri dan memahami perspektif orang lain. Latihan seperti refleksi diri dan perhatian pada interaksi sosial dapat meningkatkan empati, mengurangi konflik, dan memperkuat hubungan antar siswa. Guru yang berpraktik mindfulness menjadi lebih sensitif dalam melihat anak dan mampu mengenali kelebihan serta kekurangan anak, sehingga pendidikan dapat berlangsung secara holistik

Cara Menerapkan Mindfulness di Kelas

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan mindfulness di kelas

  • Teknik STOP

STOP merupakan singkatan dari Stop, Take a deep breath, Observe dan Proceed.

Stop, artinya hentikan segala aktivitas yang dilakukan. Pada tahap ini, berhentilah dari segala aktivitas yang sedang kita lakukan. Simpan gawai, matatikaigawai misalnya. Lalu, ambillah posisi yang paling nyaman, misal dengan duduk tegak dan telapak tangan diletakkan di atas paha. Pejamkan mata atau pandanglah lurus ke depan agar bisa lebih konsentrasi.

Take a deep breath, tarik nafas dalam. Mulailah tarik dan buang nafas secara perlahan sebanyak tiga kali. Ketika menarik nafas, rasakan udara yang masuk melalui rongga hidung hingga memenuhi paru-paru kita. Rasakan hangatnya udara saat kita menghembuskan nafas.

Observe, amati. Mulailah amati tubuh kita (dengan tetap memejamkan mata dan bernafas secara teratur). Rasakan kelopak mata, jika tegang, rilekskan. Perhatikan otot-otot wajah kita, lemaskan. Rasakan leher kita, apakah masih kaku? Turun ke bahu, tenang. Lengan, jari-jari tangan, paha, betis, lutut, rileks. Sadari bahwa saat ini, di masa sekarang kita sedang duduk atau menapak ke tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun