Mohon tunggu...
Warnia Putri
Warnia Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Aku Jali si Anak Juragan Soto Betawi Pribumi

30 Mei 2018   22:49 Diperbarui: 30 Mei 2018   23:05 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Owh gitu". Balasku pun singkat.

"Udah makan lagi, nambah noh", Jawab Abah seadanya sambil mengambilkan ku kerupuk.

Dikamar, aku masih memikirkan ucapan Emak dan Abah pagi tadi, yang memikirkan tentang masa depanku, sebenarnya aku pun tak pernah memikirkanya. Tauku hanya bermain game dan membuat emak kesal. Namun benar juga kata mereka aku tak boleh main-main lagi, di usia ku yang sekarang aku harus lebih dewasa dan bijak.

Kubuka laptop ku, ku jelajahi sosial media yang kupunya. Hingga akhirnya aku menemukan akun yang berisi tentang aneka macam makanan dan ternyata itu semua dijual. Sangat menginspirasi. Begitu bermanfaatnya tekhnologi jika digunakan dengan bijak.

Sudah 2 hari ini sejak aku bermain sosial media, terfikir oleh ku, untuk mempromosikan "Pribumi" ke khalayak yg lebih luas, dan akhirnya aku ajak Emak dan Abah untuk berdiskusi.

DEAL mereka setuju.

Dimulai dari membuat akun si "Pribumi". Aku mengunggah foto-foto tentang segala apapaun yang menyangkut "Pribumi". Respon berdatangan dengan baik, namun tak sedikit juga yang meragukan rasa dari si "Pribumi". Namun aku yakin jika kita berusaha dan berdoa semuanya akan berjalan dengan lancar, tinggal kita serahkan saja semuanya kepada Sang Pencipta.

Abah dan Emak bersemangat lagi dalam menjual si "Pribumi", kini orderan pun tidak hanya datang lewat warung Abah, namun sudah berbasis paket antar via online. Dari pengikut 100 menjadi 100.000 di akun yang aku buat, awal yang bagus menurutku.

"Tong, ternyata lu hebat juga yaa, Emak ama Abah bangga punya anak kaya lu. Sekarang lu rajin ngebantuin kite dagang, kamar lu juga bersih sekarang, kagak bau ketek si Jali lagi", Candaan emak kepadaku.

"Ya elah Mak, kagak lah, aye mikir aje Mak, Abah, kalo si "Pribumi" nih harus tetep kondang, jangan ampe warisan engkong punah gitu aje, soal rasa mah "Pribumi" juara dah, Cuma kite tetep kudu punya strategi penjualan biar kagak mandeg, gitu Mak , Abah. Jawabku sambil merapihkan dagangan di Warung. Untuk bulan puasa ini sudah disepakati bahwa warung "Pribumi" dibuka mulai jam 3 sore, dan begitu juga sama untuk order via online.

"Cakep bener dah lu tong", jawab Emak sambil terus memotong daun bawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun