Mohon tunggu...
Warnia Putri
Warnia Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ibu, Ibu, Ibu

29 Mei 2018   21:43 Diperbarui: 29 Mei 2018   22:10 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu ntar bangunin sahur,

Bu ntar bangunin yaa kalau udah jam 6,

Bu ntar ingetin pake bajunya yang batik,

Bu besok ada bukber di sekolah, masakin yang enak yaaa,

Ibu ini tali sepatunya kok ngga ada satu sih,

Dan masih banyak lagi kalimat lainnya tentang ibu yang selalu ada untuk saya.

Ibu.

Sosok perempuan tangguh dengan segala kebaikannya yang rela berkorban demi anak-anaknya. Dari pagi buta sampai malam menjelang, ibu yang selalu sibuk mengurusi segala hal, memastikan bahwa semuanya dapat berjalan dengan baik. Dari mulai urusan perut, masalah hati, PR di sekolah, urusan kantor, ibu jagonya untuk mendamaikan bahwa semua bisa diselesaikan dengan baik. Kalau saja pekerjaan ini ada upahnya, entah berapa rupiah yang harus di bayar.

Jauh namun dekat dihati, begitulah kami. Meski pekerjaan mengharuskan saya jauh dengan Ibu, namun saya percaya doa dan cintanya tak akan putus. Bagi saya Ibu adalah cinta tanpa syarat, disaat dunia begitu gelap, Ibu selalu hadir sebagia pelita.

Ibu yang selalu measehati saya, "sesok nek kowe wes nduwe bojo, kui nggonmu kowe nggolek berkah mbak", artinya kalau besok kamu sudah punya suami, itu tempat kamu mencari berkah atau pahala. Ibu yang selalu mengajarkan saya bagiamana menjadi wanita tegar, mandiri dan saling mengasihi. Sangat menginspirasi. Semoga ibu selalu diberi kesehatan dan banyak pahala oleh Allah SWT.

Teringat ketika mengikuti suatu kajian di kota Jogja, ceramah yang diberikan berkaitan dengan ibu, dan cuplikan cermahnya mengatakan bahwa Ibu kedudukannya sangat mulia, seperti hadist dibawah ini.

Dari Mu'awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu'ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

 "wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya" (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan)

Maka jangan sampai kita menyakiti hati ibu, bertutur katalah dan berperilakulah yang baik dengan ibu. Karena surga dibawah telapak kaki ibu. Ridhonya menjadi Ridho Allah SWT. Menjadi ujung tombak keluarga, dengan melahirkan anak-anak yang dapat memberi manfaat kepada sesama. Tempat  untuk "pulang" bagi hati yang lelah. Cinta tanpa pamrih.

Terakhir kalinya teruntuk ibu yang teramat saya cintai. Peluk cium anakmu ini untuk ibu.

Langit masih gelap

Udara masih terasa basah

Namun peluh sudah membasahi keningmu

Terasa kasihmu sampai ubun-ubun

Memecah segala kegundahan hati

Ibu, kaulah pelita dalam gelap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun