Mohon tunggu...
Warlinah
Warlinah Mohon Tunggu... Lainnya - Manjadda Wajaddah

Warlinah, IRT

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

7 Strategi Menghadapi Zaman Milenial (Motivasi Ramadhan)

16 April 2021   21:39 Diperbarui: 16 April 2021   21:43 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi modernisasi yang tidak terkendali.
Bila pada suatu organisasi ada banyak orang yang menyenangi Anda Tetapi lebih banyak yang membenci anda itu pertanda Anda adalah pemimpin besar, karena harus memimpin begitu banyak orang yang membenci anda.

Persaingan teknologi yang semakin pesat dikarenakan
Lajunya perubahan arus budaya dan modernisasi, krisis moral, krisis ekonomi krisis finansial dan persaingan teknologi yang semakin pesat untuk menghadapi semua itu kita harus mempersiapkan strategi agar tetap bisa bertahan.

Ketika tidak memiliki strategi pertahanan untuk menghadapi kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi dalam menghadapi derasnya arus modernisasi yang tidak terkendali dan terhempas bersama badai perubahan besar.

Berikut tips yang dapat lakukan untuk menghadapi perubahan modernisasi semakin pesat.

Pertama: Ubah strategi hidup anda.
dengan cara mengubah pola pikir Anda berpikirlah tentang peluang bisnis yang menguntungkan masa depan Anda.
contonya:
Mulailah menciptakan lapangan kerja untuk memberi manfaat kepada banyak orang yang ada di sekitar Anda.

Kedua: Kembangkan ide-ide kreatif anda.
Dengan cara memanfaatkan potensi yang ada pada diri  dan di sekitar Anda. Atau tiru keberhasilan orang lain kemudian modifikasi menjadi jauh lebih kreatif, upgrade diri anda dengan cara belajar.

Ketiga: Kepak saya Anda dengan cara 

Membentukjaringanpertemanan, baik dalam dunia nyata maupun dalam dunia Maya, yang memberikan peluang-peluang yang bermanfaat untuk anda baik dari segi ilmu pengetahuan maupu trategi  berbisnis.

Empat: Bersyukur dengan adanya pesaing Bersaing 

Dalam bisnis merupakan barometer atau alat ukur untuk melihat seberapa besar pencapaian yang sudah anda lakukan, pesaing menantang anda untuk lebih produktif kreatif dan inovatif, maka bersyukurlah dengan adanya kompetitor.

Lima: Tutup telinga ketika mendengar kata-kata yang negatif

Bergaul dengan orang-orang yang  sukses, hindari bergaul dengan orang-orang yang melemahkan semangat juang anda, perbanyak membaca buku-buku yang bermanfaat, dan hindari perdebatan yang tidak bermanfaat, yang menguras energi dan tenaga anda.

Enam: Bersyukur atas nikmat Allah

Dengan cara melakukan salat lima waktu, membaca Alquran minimal 10 ayat per hari, bersedekah kepada orang yang membutuhkan, jangan menunda membayar hutang, sebab Allah akan menunda pula rezeki anda, hindari riba yang akan menghimpit hidup, berusahalah untuk selalu jujur dalam kehidupan karena kejujuran adalah kunci berkah rezeki. Bahagiakan hidup orang yang ada di sekitar Anda.

Tuju: Rayakan kemenangan anda dengan berbagi kepada sesama.

Berbagilah kepada fakir miskin yatim piatu jika Anda diberi kelapangan rezeki lakukan hal-hal yang menyenangkan bila anda berhasil mencapai apa yang Anda rencanakan, tertawa menghadapi setiap tantangan dan cobaan.

Untuk mencapai sukses teruslah berubah dan berjuang ke arah yang lebih baik agar menjadi orang yang terpercaya dan bekerjalah dengan setulus hati semata Karena Allah cukuplah Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan pelindung tumpuan harapan dan satu-satunya penolong bagi kita semua.

Seringkali terjadi keadaan yang tidak bersahabat seakan meledek dan menertawakan diri kita, yang ingin bertumbuh.

Pernahkah anda terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah seolah-olah membiarkan kita terlambat.

Nikmati saja karena itu adalah cara alam menghibur diri kita cara Allah mengajak kita untuk tersenyum menertawakan diri kita sendiri.

Kejengkelan itu muncul karena kita tidak mencoba bersahabat dengan keadaan dan hanya mementingkan diri sendiri.

Ketika Keinginan kita tidak tercapai tidak ada salahnya kita sambut dengan senyum meski terasa kecut dan kemudian berhentilah mengeluh.

Karena dengan mengeluh sama saja dengan meremehkan diri sendiri.

~Sekian~

Bahan bacaan:

The Power of Sprituality 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun