Lumayan mudah untuk bisa kembali ke kapal kecil, hanya membutuhkan upaya ringan yang tidak menguras banyak tenaga. berbeda saat baru tiba tadi, sangat menguji nyali.
Gelap malam mulai rasa, Paksu membunyikan mesin kapal, kami meninggalkan kapal LCT PERMATA A9. tepat pukul 19.00
"Hati-hati," terdengar teriakan saudara dari atas kapal LCT
Aku dan anak-anak, hanya membalas dengan lambayan tangan.
Kami meninggalkan kapal LCT menuju muara kenyamukan, laju kapal lebih cepat di karenakan kapal telah searah dengan arus dan gelombang air laut, tidak melawan arus lagi, yang membuat mesin kapal mati di tengah jalan.
Perjalan yang ekstrim, walupun jarak tempuhnya hanya beberapa kilometer dari bibir pantai menuju kapal LCT PERTAMA A9 berlabu namun, Â sangat memacu adrenalin, dan menguji nyali.
Salam Literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H