Mohon tunggu...
Warlinah
Warlinah Mohon Tunggu... Lainnya - Manjadda Wajaddah

Warlinah, IRT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Humor Nutrisi Jiwa

21 Agustus 2020   06:15 Diperbarui: 21 Agustus 2020   09:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang humoris sangat peka terhadap setiap kejadian.

Iya mampu menangkap keganjilan keanehan atau paradoks kehidupan.

Manusia sering tertekan oleh kegagalan kesedihan atau konflik, tanpa sadar sampah energi psikis yang ditimbulkan itu bertumpuk di dalam jiwanya, membuatnya menjadi beku dan menderita.

Oleh karena itu sangat diperlukan semacam pembuangan sampah-sampah dengan cara tertawa.

Herbert Spenser mengatakan tertawa adalah "Klep pengaman terhadap surplus energi"

Orang yang humoris mampu menguatkan dirinya dengan berusaha menempatkan masalah kehidupan di ruang Kedamaian hatinya.

Tawa seperti mengalirkan air bah yang membahayakan kelautan tak terbatas.

Namun hendaknya kita membedakan antara humor dan lelucuan.

Humor menimbulkan ketenangan raga sedangkan lelucuan sering kali menimbulkan sakit hati dan permusuhan.

Objek dalam lelucuan adalah orang atau kelompok lain sedangkan yang menjadi sasaran humor adalah diri pribadi atau kelompok si pembawa cerita.

Orang yang melucu berusaha melihat kesalahan dan kelemahan orang lain usaha merendahkannya dan mengakibatkan munculnya permusuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun