Pengakuan (Bagian Dua)

Bagian dua

<< Sebelumnya

Rani termenung, saat mengetahui semua sandiwara di balik sandiwara kehidupan rumah tangganya dengan lelaki brengsek yang telah memberinya dua orang anak itu. Pantas saja, waktu Rani berusaha hendak melaporkan pelecehan seksual yang di alaminya, mantan suaminya itu  selalu berusaha untuk mencegahnya dengan berbagai alasan, Rani tau  mantan suaminya itu tidak ingin semua orang tau, aib yang telah menodai kehidupan rumah tangga mereka.

Hingga sekian waktu berlalu dan sudah tidak terhitung lagi berapa orang Pria yang sudah merasakan kehangatan tubuhnya, dan semua itu dia lakukan di bawah tekanan dan ancaman, mereka selalu mengancam akan membeberkan kisah kelam hidupnya kepada anak-anak dan keluarga besarnya.

Bagi keluarga besar Rani, nama baik keluarga adalah yang paling utama, sehingga dari dulu mereka selalu memaksa Rani untuk terus bertahan, dengan tetap menjalani kehidupan rumah tangga antara dirinya dengan lelaki pengecut yang ternyata telah menyerahkan dirinya, kepada teman-temannya di luar sepengetahuan dirinya.

Sekian lama Rani hidup di dalam tekanan dan ketidakberdayaan dan malam ini dia mengatakan, bahwa dia ingin menghabisi mereka semua yang telah merusak kehidupannya.

"Kenapa engkau ingin melakukan itu?" tanyaku pelan sambil menatap lurus kedua matanya.

"Mas! Aku ingin membunuh mereka semua, dan itu akan aku lakukan demi cintaku padamu, aku tidak mau Mas merasa sedih lagi mendengarkan perkataan mereka yang selalu mengatakan, bahwa aku hanyalah sisa-sisa mereka kepadamu."

"Aku tidak perduli dengan semua omongan mereka tentangmu dan aku telah meyakinkan diriku sendiri bahwa aku menerimamu seutuhnya, aku tidak perduli dengan masa lalu mu, karena bagiku engkau lebih berharga dari semua itu,"

Di kursi panjang yang terletak di taman Hotel tempatku menginap selama beberapa malam di kota nya itu, Rani menangis sesegukan di bahuku, kubiarkan wanita cantik berkulit kuning langsat itu menumpahkan semua beban hidupnya di atas bahuku, kubiarkan dia menangis di bahuku untuk melepaskan semua sisa-sisa kesedihannya akan semua dosa-dosanya di masa lalu.

Aku tau Rani begitu berbeda dengan wanita-wanita berusia matang yang kukenal selama ini, walaupun di mata orang-orang yang mengetahui pergaulan gelapnya, dia di cap sebagai "Tante girang" tapi aku tau, bahwa Rani tidaklah seburuk prasangka mereka semua kepada dirinya.

Aku tau Rani terpaksa melakukan itu karena terjerumus kedalam kubangan Neraka jahanam yang dibuat oleh mantan suaminya itu.

Ini adalah pertemuanku yang pertama kali di kota yang selama ini telah menjadi tempat tinggalnya. Beberapa waktu yang lalu Rani mengirim pesan singkat kepadaku, agar aku segera berangkat ke kota nya karena dia ingin membuat pengakuan kepadaku.

Dan tadi Rani telah mengakui semuanya, bahwa dia ingin menghabisi para lelaki hidung belang beserta mantan suaminya itu.

Di antara hembusan angin malam, kubiarkan Rani memeluk erat tubuhku dan melumat bibirku penuh nafsu, di antara daun-daun bunga yang bergoyang tertiup angin malam, aku dan Rani tidak perduli pada keadaan di sekeliling tempat ini.

Rani, aku begitu mencintaimu, dan tak akan kubiarkan ada yang memisahkan engkau dan aku, termasuk rencana gila mu yang  ingin menghabisi semua pria hidung belang yang selama ini telah merasakan kehangatan tubuhmu atas sepengetahuan mantan suami mu, rencana gila yang berpeluang besar akan membawamu berurusan dengan pihak berwajib karena telah dengan sengaja menghabisi nyawa seseorang.

****

Di trotoar jalanan kota yang selama ini mendapat julukan sebagai Kota Udang, kukirimkan pesan singkat untuk menunggu kedatangannya di tempat ini. 

Di antara keramaian kota, pesan singkatku ini terkirim kepada Wanita berparas cantik yang pernah menceritakan semua kisah kelam kehidupannya di masa lalu, beserta dengan beberapa foto korban-korban kecelakaan yang menimpa 13 orang lelaki yang berasal dari berbagai kalangan.

Dan  foto yang terakhir terkirim kepada wanita cantik, yang pernah berniat untuk menghabisi orang-orang yang pernah memperlakukan dirinya seperti binatang itu, juga ada foto sisa-sisa tubuh lelaki yang pernah menjadi mantan suaminya.

Selesai

Catatan: Di buat oleh, Warkasa1919 dan Aprianidinni. Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.