Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tentang Kita

3 November 2020   08:38 Diperbarui: 3 November 2020   09:57 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

~~

Berawal dari pertemuan kita di dunia maya sampai akhirnya memutuskan untuk bertemu di alam nyata. Saat itu engkau adalah seorang gadis pemalu sedangkan aku adalah seorang pemuda lugu yang begitu penasaran dan ingin mengenal lebih dekat seseorang yang sudah sekian lamanya menjadi pacar online-ku.

Di penghujung senja, saat itu engkau kaget saat mengetahui bahwa aku telah berdiri pas di depan pintu rumahmu. Saat itu tak banyak yang kita lakukan, setelah saling pandang sejenak akhirnya kita hanya saling tertawa tanpa sempat memperkenalkan aku dengan kedua orangtuamu.

Waktu berlalu begitu cepat, hingga akhirnya stelah melalui doa-doa panjang yang engkau panjatkan di sepertiga malam-mu engkau menjatuhkan pilihan hatimu kepada Lelaki biasa dari sekian banyak Lelaki yang saat itu juga tengah berusaha untuk memasuki ruang terdalam hatimu.

~~

"Kita jalani saja dulu," kataku pelan saat engkau kembali bertanya, "Kita hendak kemana?"

Aku bukanlah seorang pujangga yang mampu mempersembahkan kata-kata cinta yang indah buatmu, tapi entah kenapa, saat itu engkau menjatuhkan pilihan hatimu kepada Lelaki pendiam sepertiku yang tak banyak bicara dan hanya seperlunya saja saat menyapamu di bandingkan dari sekian banyak Lelaki yang saat itu juga tengah berusaha memasuki ruang hatimu.

Hingga saatnya tiba, setelah sekianlamanya kita jauh berjalan dan telah tiba di persimpangan, dimana saat itu hanya ada dua pilihan, saat itu, di bawah tiupan angin yang bertiup kencang engkau kebali bertanya dan saat itu aku kembali mengatakan "Kita jalani saja dulu" dan engkau berkata, "Jalan kemana? Kita sudah berada di ujung dari perjalanan,"

Dan aku ingat, saat itu, di bawah hembusan angin yang menggugurkan dedaunan, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti langkahmu yang memilih salah salah satu jalanan panjang di depanmu.

"Yakinlah, semua akan baik-baik saja," katamu sambil menggenggam erat jemari tanganku dan memintaku untuk mengikuti langkah kakimu, menuju ke tempat kediamanmu, tempat dimana kedua orangtuamu dan juga keluarga besarmu menunggu kedatangan kita setelah sekian waktu


Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun