Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gadis seperti Janda

7 September 2020   08:57 Diperbarui: 7 September 2020   12:36 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obrolan di Warung Kopi pagi ini masih tentang situasi dan kondisi terkini di tempat ini. Tapi yang pasti bukan tentang Covid-19. Sebab kalau membahas tentang virus ini, sepertinya kurang cocok di dalam Warung Kopi yang selalu terlihat ramai dan di padati oleh para lelaki ini.

Sambil menyeruput kopi, salah seorang temanku minum kopi pagi ini bercerita, ceritanya tentang pemilik Warung Kopi ini.

Sebut saja pemilik Warung Kopi namanya adalah Tini. Wanita tinggi semampai berparas ayu yang selalu berpenampilan menarik di mata semua lelaki normal yang ada di dalam Warung Kopi ini. 

Rata-rata lelaki normal yang ada di dalam Warung Kopi ini ya seperti aku ini, yang jika sudah melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah, maka akan selalu berkata,"Masih lajang tulen." Kepada semua orang yang suka usil dan bertanya tentang statusku saat ini😂🙏

Sambil nyeruput kopi, iseng-iseng kucoba membuat puisi. Itupun kalau memang tulisan ini bisa dianggap sebuah puisi😂

Begini puisinya. Puisi yang sebenarnya adalah catatan singkat dari obrolan di suatu Warung Kopi yang kumasuki pagi ini. Hihihi..

Gadis Seperti janda

Katanya dia adalah seorang Wanita yang suka menggoda dan boleh digoda karena status yang baru saja disandangnya.

Padahal penampilannya biasa saja dan sama seperti wanita lainnya. Wanita berparas ayu ini kulihat tidak pernah menggoda tapi malah terlihat cuek ketika ada Lelaki iseng yang berusaha untuk menggoda keimanan-nya.

Apakah karena statusnya? Maka dia boleh dilihat dengan sebelah mata oleh orang-orang yang mengetahui statusnya.

Apakah salah jika saat ini dia terpaksa harus memilih status barunya? Status baru yang mungkin saja tidak pernah diinginkan oleh semua wanita.

Apakah salah jika dia ingin bahagia? Setelah sekian lama dia merasa tersiksa hidup bersama mantan suami-nya.

Kata orang perceraian adalah hal yang paling dibenci oleh Agama.

Tapi apakah orang-orang yang selalu memandang sebelah mata ke arahnya itu pernah bertanya? Apa yang sudah dia rasakan selama menjalani kehidupan bersama mantan pasangannya.

Apakah salah jika pada akhirnya dia lebih memilih untuk mencoba kehidupan barunya dengan prinsip lebih baik hidup sendiri dari pada hidup tersiksa bersama mantan pasangannya?

Apakah salah keputusan yang telah diambilnya? Karena dia telah memilih status menjadi seorang Janda daripada menjadi istri yang durhaka kepada mantan suaminya yang tidak pernah memperlakukannya sebagaimana layaknya seorang manusia.

Lantas salahnya dimana? Apakah karena dia telah memilih status janda sebagai pilihan hidupnya itu sehingga semua orang boleh memandangnya sebelah mata.

Apa pendapatmu tentang status Gadis seperti Janda? Masih berstatus Gadis dan belum pernah menikah sebelumnya. Tapi hampir semua Lelaki hidung belang mengaku pernah merasakan kehangatan tubuhnya.

Menurutmu apa yang salah dari mereka semua? 

Menurutku tidak ada yang salah dengan mereka. Kita yang salah. Karena suka usil dan selalu ingin tau dengan kehidupan orang lain di sekeliling kita.

😂🙏


Sekian

Catatan. Puisi ini murni keluar dari lubuk hati yang terdalam.

Ttd.
Semprul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun