"Oneng enggak merokok," kata  Oneng lagi sambil menggelengkan kepalanya, saat Jabrik menawarinya sebatang Rokok kepadanya.
Jabrik memasukan sebatang Rokok ke dalam mulutnya sendiri, membakarnya, lalu menghisapnya dalam-dalam.
"Dan Si Belah pun berlalu, meninggalkan para PSK dikeremangan malam," kata Jabrik lagi sambil menghembuskan asap Rokok di dalam mulutnya secara perlahan.
"Iya, terus?" tanya Oneng sambil mengibas-ibaskan tangannya, berusaha menjauhkan asap Rokok yang mendekat ke arahnya.
"Setelah jauh berjalan, maka sampailah Si Belah ini di pinggiran Kali, bertemu dengan seorang Wanita tua yang tengah Sembahyang di atas batu Kali," kata Jabrik lagi sambil kembali menghisap asap Rokok-nya dalam-dalam.
"Nenek-nenek?" tanya Oneng, memperjelas jawaban Jabrik barusan.
"Iya," kata Jabrik sambil menaruh puntung Rokok-nya di dalam Asbak, lalu mengambil Cangkir di depannya, menyeruput isinya dan kembali menaruhnya di atas Meja secara perlahan.
"Hihihi.. Tadi Oneng pikir Laki-laki," kata Oneng sambil menutup mulutnya sendiri.
"Bukan! Kalau Laki-laki nanti disangka Sunan Kalijaga." kata Jabrik kalem.
"Hihihi..Iya ya..," kata Oneng sambil tertawa cekikikan dan kembali menutupi mulutnya ketika sedang tertawa. Menyembunyikan barisan gigi putihnya yang terlihat begitu bersih dan rapi dengan jari-jari tangannya.
"Hai Belah, mau kemana?" kata Jabrik lagi.